Kisah Asep Menelan Peluit Selama Dua Bulan Hingga Napasnya Bunyi Peluit, Begini Kondisinya Sekarang

By Kirana Riyantika, Sabtu, 22 Desember 2018 | 14:23 WIB
Asep menelan peluit selama 2 bulan (Kompas.com/Agie Permadi)

Nakita.id - Seorang anak bernama Asep Yaya (9) mengalami hal unik dalam hidupnya.

Tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2018, Asep memainkan peluit yang didapatnya dari sandal berbunyi.

Sandal berbunyi tersebut dibongkar dan peluitnya diambil untuk mainan Asep.

Nahas, peluit yang ditiup Asep tak sengaja tertelan saat tak sengaja ia jatuh.

Baca Juga : REVIEW AKHIR TAHUN: Gosip Artis Paling Fenomenal Sepanjang 2018, Ada yang Dituding Hanya Sensasi

Mengetahui hal tersebut, bibinya kemudian mendatangi orangtua Asep, memberi kabar bahwa anaknya menelan sebuah peluit.

Subandi kemudian membawanya ke puskesmas terdekat sebagai penanganan pertama, namun puskesmas merujuk anak tersebut ke salah satu rumah sakit di daerah Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat.

Sayangnya karena terkendala biaya, orangtua Asep tak bisa segera membiayai proses pengeluaran peluit dari tubuh Asep.

Kondisi fisik Asep tidak terganggu dengan adanya peluit di bronkusnya.

Ia bisa beraktivitas seperti biasa, hanya saja, Asep akan mengeluarkan suara peluit ketika kecapekan atau sedang sesak napas.

Sayangnya, insiden tersebut berpengarauh ke kondisi psikologis Asep.

Sebab, dirinya kini malu jadi bahan olokan teman-temannya.

Asep menjadi enggan untuk berangkat sekolah.

Baca Juga : Inul Daratista Curhat Tak Diperhatikan Suami Saat di Rumah, Ternyata Ini yang Terjadi

Ayahnya yang bernama Subandi sudah membujuknya berkali-kali untuk bersekolah, namun Asep tetap tak ingin bersekolah.

"Sekolah juga malu kalau kecapekan bunyi. Enggak sekolah udah satu bulan, kadang sekolah satu minggu dua kali. Dibujuk juga susah," tuturnya.

Meski begitu, Asep tetap bermain dengan teman-temannya dengan normal.

"Kalau main ya main sama teman-temannya, seperti biasa," katanya.

Kini, Asep bisa tersenyum lega.

Sebab, peluit sepanjang 3 cm tersebut berhasil dikeluarkan dari bronkusnya.

Pasca-operasi pengangkatan peluit, Asep belum diperkenankan pulang karena harus menjalani observasi selama sehari.

Asep sempat menginap sementara di rumah sakit. 

Dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT) RSS Bandung Ayu Harianty Saputri yang saat itu mendampingi Asep mengatakan bahwa Asep dalam keadaan sehat dan baik dari sebelumnya.Saat proses oberservasi selama sehari, Ayu mengaku tak menerima keluhan apapun dari pasiennya itu.

Malah suara Asep kini kembali normal tanpa suara peluit ketika bernafas.

Baca Juga : Mengapa Hari Ibu Jatuh di Tanggal 22 Desember? Ini Alasannya

"Asep malah lahap buat makan dan suaranya juga kembali," tuturnya.

Tidak ada luka pada tubuhnya setelah operasi, lanjut Ayu, karena teknik endoskopi tidak diperlukan sayatan layaknya operasi.

Meski begitu, pihaknya tetap memberikan obat antibiotik dan jika sewaktu-waktu ada keluhan, Asep bisa memeriksakannya ke puskesmas terdekat di daerahnya.

"Kalau kontrol atau ada keluhan bisa ke puskesmas terdekat," ucapnya.

Asep kini bisa pulang dan percaya diri karena napasnya sudah tidak bunyi peluit.

Asep juga ingin segera berangkat ke sekolah karena ia sudah banyak tertinggal pelajaran.