Penyebab dan Gejala Claustrophobia Alias Fobia pada Ruang Sempit

By Fadhila Afifah, Rabu, 26 Desember 2018 | 15:40 WIB
Penyebab dan gejala Claustrophobia atau takut ruang sempit (PeopleImages)

Nakita.id - Claustrophobia adalah fobia situasional yang dipicu oleh ketakutan irasional dan intens terhadap ruang yang sempit atau penuh sesak.

Ini bisa dipicu oleh hal-hal seperti terkunci di ruangan tanpa jendela, terjebak di lift yang ramai, atau mengemudi di jalan raya yang macet.

Claustrophobia adalah salah satu fobia yang paling umum.

Jika Moms mengalami claustrophobia, mungkin merasa seperti mengalami serangan panik, meskipun claustrophobia bukanlah gangguan panik.

Baca Juga : Rutin Lakukan Hal Ini, Bakteri di Udara Lenyap dan Rumah Jadi Segar

Bagi sebagian orang, claustrophobia dapat menghilang dengan sendirinya.

Orang lain mungkin perlu terapi untuk mengelola dan mengatasi gejalanya.

Gejala claustrophobia muncul setelah pemicu fobia, seperti berada di ruang tertutup atau ruang yang penuh sesak.

Apa yang Moms anggap sebagai ruang kecil dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan fobia.

Ketika mengalami gejala claustrophobia, Moms mungkin merasa seperti mengalami serangan panik.

Gejala claustrophobia dapat meliputi:

Baca Juga : Kado Natal Terindah, Petra Sihombing dan Aquila Firrina Resmi Jadi Orangtua, Bayinya Bikin Gemas!

- Berkeringat

- Gemetaran

- Hot flashes

- Merasakan ketakutan yang intens atau panik

- Menjadi cemas

- Sesak napas

- Hiperventilasi

- Detak jantung yang cepat

- Sesak dada atau sakit

Baca Juga : Potret Natal Pertama Sea Dedari, Putri Sharena Delon yang Bikin Gemas!

- Mual

- Merasa pingsan atau pusing

- Merasa bingung atau disorientasi

Gejala-gejala ini bisa ringan atau berat.

Jika Moms sesak, mungkin juga mengalami:

- Menghindari situasi yang memicu, seperti mengendarai pesawat, kereta bawah tanah, lift, atau di mobil selama lalu lintas yang padat

Baca Juga : 4 Hal yang Bisa Terjadi Pada Janin Bila Ibu Hamil Sering Menangis

- Secara otomatis dan kompulsif mencari keluar di setiap ruang yang Moms masuki

- Merasa takut bahwa pintu akan tertutup saat Moms berada di sebuah ruangan

- Berdiri dekat atau langsung dekat pintu keluar saat berada di tempat yang ramai

Banyak situasi dapat memicu claustrophobia.

Pemicu dapat meliputi:

- Berada di sebuah ruangan kecil tanpa jendela

- Mengendarai pesawat terbang atau mobil kecil

- Berada di lift yang penuh sesak

- Menjalani MRI atau CT scan

- Berdiri di sebuah ruangan besar, tetapi penuh sesak, seperti di pesta atau konser

- Berdiri di lemari

Baca Juga : 8 Tanaman Paling Populer Untuk Memurnikan Udara,Termasuk Lidah Mertua

Tempat lain yang dapat memicu claustrophobia termasuk:

- Toilet umum / bilik kecil

- Pintu putar

- Ruang ganti toko

- Gua atau ruang merangkak

- Terowongan

Gejala claustrophobia Moms mungkin dipicu oleh situasi lain yang tidak disebutkan di atas.

Moms juga dapat mendefinisikan ruang kecil atau terbatas secara berbeda dari orang lain.

Ini karena orang-orang memiliki ruang pribadi atau "dekat" yang unik.

Baca Juga : Program 'Early Action in Diabetes', Bantu Melawan Diabetes Tipe 2 di Indonesia

Sebuah studi 2011 menemukan bahwa orang dengan ruang "dekat" yang lebih besar di sekitar tubuh mereka lebih cenderung merasa sesak ketika lingkaran itu dilanggar.

Jadi, jika ruang pribadi Moms enam kaki, dan seseorang berdiri empat kaki jauhnya dari Moms, Moms mungkin mulai panik.

Apa penyebab Claustrophobia?

Sedikit yang diketahui tentang apa yang menyebabkan claustrophobia.

Faktor lingkungan mungkin memainkan peran besar.

Orang biasanya mengalami claustrophobia selama masa kanak-kanak atau di masa remajanya.

Claustrophobia dapat dikaitkan dengan disfungsi amigdala, yang merupakan bagian dari otak yang mengendalikan bagaimana kita memproses rasa takut.

Baca Juga : Diet Sehat Kaya Vitamin C Dapat Menurunkan Resiko Katarak Hingga 20%

Fobia juga dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti:

- Terjebak dalam ruang yang sempit atau penuh sesak untuk waktu yang lama

- Mengalami turbulensi saat terbang

- Dihukum seperti dikunci di ruang kecil, seperti kamar mandi

- Terjebak di angkutan umum yang ramai

- Ditinggalkan di ruang sempit, seperti lemari, secara tidak sengaja

Moms juga lebih mungkin mengembangkan claustrophobia jika tumbuh dengan orangtua atau anggota keluarga dengan kondisi claustrophobia.

Baca Juga : Tiga Macam Tipe Stress, Ternyata Tidak Semua Stres Berdampak Buruk!

Jika seorang anak melihat orang yang mereka cintai menjadi takut pada ruang kecil yang tertutup, mereka mungkin mulai mengasosiasikan ketakutan dan kecemasan dengan situasi yang sama.