Nakita.id - Moms, menurut hasil survey kebutaan dari Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2014-2016 di 15 provinsi, antara usia 50 tahun keatas, diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3%.
Penyebab kebutaan terbanyak adalah katarak 81%, diikuti oleh kelainan segmen posterior non RD 5,8% kekeruhan kornea non trachoma 2,8%, kelainan bola mata/SSP abnormal 2,7%, glaukoma 2,5% dan kelainan refraksi 1,7%.
Angka tersebut menunjukkan bahwa katarak menjadi penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia.
Baca Juga : Tiga Macam Tipe Stress, Ternyata Tidak Semua Stres Berdampak Buruk!
Perlu diketahui, katarak adalah kekeruhan lensa disebabkan proses penuaan atau sebab lain, sehingga menyebabkan penurunan tajam penglihatan sampai terjadi kebutaan.
Katarak biasanya terjadi mulai di atas usia 40 tahun, atau setelah benturan pada bola mata.
Sehingga katarak dapat disebut sebagai penyakit yang mengiringi proses penuaan.
Namun pada kasus tertentu, katarak dapat terjadi pada bayi dan anak yang biasanya merupakan kelainan sejak lahir.
Baca Juga : Tiga Jenis Respon Tubuh Terhadap Kafein, Genetik Memainkan Peran
Sebenarnya, kita bisa saja mencegah atau bahkan mengobati gejala katarak dengan cara yang sangat mudah.
Yaitu dengan rajin mengonsumsi makanan bernutrisi dan menjalankan pola hidup yang sehat.
Salah satunya mencukupi kebutuhan vitamin C.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR