Kelahiran Prematur, Perhatikan Faktor Risiko yang Terjadi pada Bayi

By Nila Kusuma Pratiwi, Senin, 31 Desember 2018 | 16:03 WIB
Faktor risiko yang terjadi pada bayi dengan kelahiran prematur (iStock)

Nakita.id - Salah satu mimpi buruk dari kehamilan adalah kelahiran prematur.

Setiap persalinan sebelum minggu ke-37 kehamilan dianggap sebagai kelahiran prematur.

Banyak penelitian membuktikan bahwa bayi dengan kelahiran prematur menderita banyak masalah kesehatan setelah kelahiran dan di masa depan.

Yang penting untuk dipertimbangkan saat mengalami kelahiran prematur adalah untuk memberikan perhatian medis segera pada bayi dan Moms.

Baca Juga : Cegah Kelahiran Prematur dengan Lakukan Kebiasaan Ini Saat Hamil

Berikut faktor risiko yang terjadi pada bayi dengan kelahiran prematur:

Operasi sesar

Jika Moms berisiko seperti plasenta previa atau tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, dokter akan lebih memilih operasi sesar.

Pada minggu ke-35, janin tidak akan siap untuk menjalani persalinan normal.

Baca Juga : Konsumsi Kopi Selama Kehamilan Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur, Ini Penjelasannya

Masalah pernapasan

Paru-paru mencapai pertumbuhan penuh pada akhir periode kehamilan.

Jadi, bayi yang lahir lebih awal pada minggu ke-35 akan menderita banyak masalah pernapasan.

Dalam kasus tertentu, jika persalinan dini sudah direncanakan, dokter memberikan obat untuk mempercepat pematangan paru-paru.

Kuning

Bayi kuning adalah gejala umum yang dapat dilihat pada bayi prematur.

Ini membutuhkan perhatian medis dan akan menuju ke tahap normal dengan perawatan medis yang tepat.

Baca Juga : Mirip Morning Sickness, Penyakit ini Justru Lebih Parah dan Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur

Penyakit jantung

Mungkin ada kondisi seperti Paten Ductus Arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah (hipotensi).

Masalah-masalah jantung ini biasanya diperbaiki sendiri jika perawatan medis yang tepat diberikan tepat waktu.

Jika tidak dirawat dengan baik, kelebihan darah akan mengalir melalui jantung yang dapat menyebabkan gagal jantung pada tahap selanjutnya.

Masalah otak

Peluang perdarahan intraventrikular lebih banyak terjadi pada bayi prematur.

Ini biasanya diselesaikan dengan sendirinya.

Namun, perawatan medis segera adalah kunci dalam kasus tersebut.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Main Gadget Lebih dari 7 Jam Sehari Bisa Mengubah Otak Anak

Masalah kontrol suhu

Karena bayi prematur yang lahir pada usia 35 minggu memiliki jumlah lemak yang disimpan lebih sedikit, peluang mereka untuk kehilangan panas tubuh lebih cepat.

Hipotermia ini juga dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kadar gula darah rendah.

Infeksi

Karena bayi prematur memiliki sistem kekebalan yang belum matang, peluang mereka untuk terkena infeksi lebih besar.

Jika tidak ditangani tepat waktu, infeksi ringan dapat berlanjut ke kondisi serius seperti sepsis.