Didiagnosis Akan Meninggal, Seorang Ibu yang Sakit Parah Bikin Haru Saat Mengucapkan Selamat Tinggal Pada Anaknya Penderita Down's Syndrome

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 17 Oktober 2017 | 04:30 WIB
Didiagnosa Akan Meninggal, Seorang Ibu yang Sakit Parah Bikin Haru Saat Mengucapkan Selamat Tinggal Pada Anaknya Penderita Down's Syndrome (Santi Hartono)

Nakita.id - Seorang ibu yang sakit parah merasa ia harus  memberi ucapan selamat tinggal pada anaknya yang menderita Down’s Syndrome.

Sammi Fox, (29) dari North Shields, Northumberland hanya memiliki waktu beberapa hari untuk hidup setelah didiagnosa mengidap kanker usus yang agresif pada Senin (09/10/2017).

Ia mengirim pesan emosional di Facebook-nya untuk memberi tahu teman dan keluarganya tentang betapa cepat penyakitnya berkembang dan bagaimana ia harus menghadapi ucapan selamat tinggal pada anak laki-lakinya Bobby, (5), dan Kai, (13).

Banjir pesan dukungan datang ke laman facebook Sammy yang mengharapkan keajaiban datang yang ditandai dengan kedatangan  seekor unicorn atau makhluk legendaris kuda yang memiliki tanduk. Tentu saja ini hanya khayalan Sammy.

(Baca juga : Begini Tahapan Emosi Anak Batita Ketika Sedih)

Tapi siapa nyana, merasa patah hati dengan apa yang telah ia baca di pesan terakhir Sammy, Lisa Walker, yang bekerja di Mini Pony Hire di Cambois, Northumberland bergegas membawa sebuah boneka unicorn dalam sebuah kunjungan kejutan ke rumah sakit tempat Sammy dirawat.

Begitupun Lisa, (41) tiba di Marie Curie Hospice di Newcastle dengan membawa salah satu kuda poni peliharaannya Smurf yang dipakaikan topi  seperti unicorn.

Saudara perempuan Sammi, Kelle, (32) menceritakan bagaimana kunjungan "hewan" imajinasi favoritnya dari mereka yang peduli mengangkat semangat Sammi kembali. Kelle memberi tahu bahwa kondisi Sammi semakin lemah.

"Tapi ketika kami bertanya apakah ia ingin kunjungan dari unicorn, ia menjawab ya. Ia mencintai unicorn dan berkata 'di mana' begitu kami memintanya.”

Ketika "unicorn" itu tiba, ia memanggil Bobby dan keponakannya Brooke agar mereka bisa melihatnya. Mereka pun sempat tertawa saat Smurf bersin pada Sammi, cerita Kelle.

(Baca juga : 'Selamat Jalan Suamiku', Baru Beberapa Jam, Kisah Sedih ini Sudah Dishare Ribuan Kali)

Sammi dari North Shields mengunggah video air mata yang keluar deras begitu Bobby, anaknya memeluknya, yang menderita Down's Syndrome, di tempat tidur rumahnya awal minggu ini. 

Sammi sangat bergantung pada ibunya Denise, (51) untuk bisa merawat Bobby saat ia dirawat di rumah sakit. Unggahan Facebook menjadi begitu viral dan menyentuh hati setiap orang yang membacanya.

"Diagnosis saya adalah kanker usus yang telah menyebar ke indung telur saya. Sampai hari ini saya diberi hari yang  secara harfiah untuk dihabiskan bersama teman dan keluarga saya yang berharga!” ungkap Sammi sedih.

"Saya memiliki dua anak laki-laki tampan yang akan saya lewatkan ketika mereka tumbuh dewasa!”

Meski sangat sedih dan berat untuk Sammi, ia hanya ingin orang-orang terdekatnya tahu bahwa ia sangat mencintai mereka semua.

"Ia sangat tidak mementingkan diri sendiri, meskipun ia tahu ia punya banyak waktu untuk hidup, ia memastikan semua orang tahu apa yang perlu dilakukan dan membuat rencana untuk Bobby.”

(Baca juga : Merasa Sedih Setelah Melakukan Seks, Normalkah)

Sammi sangat menginginkan acara untuk anak laki-lakinya dan untuk membuat ulang tahun sebelum Natal pada tanggal 19 Desember mendatang.

Ia dan keluarga pun telah membuat rencana pemakaman yang terperinci dan ingin semua teman dan keluarganya memakai warna-warna cerah.

"Ia tidak pernah menjadi orang yang membosankan, sehingga ia menginginkan pemakamannya untuk mencerminkan hal itu.”

Cerita yang menghancurkan hati keluarga ini dimulai delapan bulan yang lalu, ketika Sammi dirawat karena masalah perut yang menurutnya adalah Irritable Bowel Syndrome.

Ia kemudian berpikir bahwa ada kemungkinan ia memiliki batu empedu dan setelah tahu hasil scan, dokter menemukan tumor di ovariumnya.

Sammi ditawari histerektomi, namun karena merasa sangat sakit maka ia segera dibawa ke rumah sakit pada tanggal 2 Oktober.

Tapi pada tanggal 9 Oktober, petugas medis mengatakan bahwa ia hanya punya waktu beberapa hari atau mungkin seminggu untuk bisa hidup. (*)