Mengenal 'Sleeping Beauty Syndrome', Kondisi yang Membuat Anak Tertidur Hingga 11 Hari

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 19 Oktober 2017 | 01:00 WIB
Anak yang diduga mengalami klein levin syndrom (Santi Hartono)

Nakita.id - Pasti Ibu merasa asing dengan KLS atau dalam dunia kedokteran di sebut Klein Levin Syndrom.

Sindrom ini mendadak menjadi terkenal karena kisah seorang anak yang tertidur selama 11 hari.

Dilansir dari Intisari.grid.id (19/10/17) Wyatt Shaw ini tertidur selama 11 hari setelah menjadi pembawa cincin dalam pernikahan pamannya.

Ibunya, Amy Shaw, berjuang untuk membangunkan anaknya keesokan harinya, tapi ia bangun sebentar untuk kemudian jatuh tertidur kembali.

Setelah melakukan serangkai tes di berbagai rumah sakit, Wyatt Shaw diduga mengalami Klein Levin syndrom (KLS).

Baca juga: Tip Mencegah Infeksi Virus pada Anak

KLS merupakan salah satu gangguan yang menyebabkan seseorang tertidur selama 12 hingga 24 jam sehari, bahkan hingga berminggu-minggu, berbulan-bulan.

Biasanya orang yang mengalami KLS, hanya bangun untuk makan atau pergi ke kamar mandi.

Menurut Dr.Widodo Jurwanto dalam kompasiana.com Klein-Levin sindrom ini pertama kali diberi nama dan dilaporkan secara ilmiah oleh Willi Kleine dan Max Levin pada tahun 1925. 

Sindrom ini pertama kali ditemukan oleh dokter Prancis Pierre Edmé Chauvot de Beauchèmoda  pada tahun 1786.

Baca juga: Kenali Virus Coxsackie yang Dapat Menyerang Bayi

Sebagian penelitian di Amerika Serikat mempercayai penyebab penyakit KLS adalah mutasi gen atau DNA yang dibawa oleh orang tua penderita.

Namun belum jelas apa penyebab kelainan ini, namun ahli kesehatan mengatakan hal ini bisa disebabkan oleh gangguan pada hipotalamus dan talamus di otak saat mengatur pola tidur.

Hipotalamus adalah struktur jauh di dalam otak yang bertindak sebagai pusat kontrol untuk tidur dan gairah.

Orang yang mengalami sindrom ini umumnya memiliki gejala antara lain cenderung banyak diam dan terus-menerus mengeluh kepalanya terasa aneh dan merasa tak enak badan.

Setelah itu mengalami gejala tersebut, orang akan menolak meninggalkan tempat tidur hingga selama 25 hari.

Setiap harinya orang penderita KLS hampir tak makan dan minum, tertidur 23 jam sehari.

Baca juga: Kenali Penyakit Slapped Cheek Syndrome Pada Anak-anak

Waktu satu jam bangun hanya digunakan untuk makan dan minum sebentar kemudian tidur lagi.

Selain itu, penderita KLS juga akan mengalami hipersensitif rangsangan sensoris atau peka terhadap  suara bising dan cahaya.

Ia juga akan mudah tersinggung, lesu dan apatis.