Begini Cara Tepat Kenalkan Rasa dan Tekstur Makanan Pada Bayi

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 31 Oktober 2017 | 11:00 WIB
Pilihan Sayuran dan Buah Pertama untuk MPASI (Dini)

Ibu setidaknya mampu mempersiapkan hidangan makan malam setiap hari atau minimal di akhir pekan.

Dengan kuantitas makan malam bersama di rumah, bayi akan melihat bagaimana seluruh keluarganya makan, sehingga terbentuk rasa kenyamanan dengan mencoba makanan baru, terutama bila Ibu memberinya contoh terlebih dahulu.

Baca juga : Begini Cara Ajarkan Anak Agar Tidak Memainkan Makanan

3. Beri anak makanan dalam porsi kecil. Diana merekomendasikan dua hal yang paling penting untuk diingat, yakni untuk mulai memberi makan anak dengan porsi sedikit terlebih dahulu dan memberikan makanan secara konsisten.

"Jika anak makan sepotong, Ibu dapat memberinya lebih banyak, tapi bukan berarti Ibu boleh menekannya. Dimakan atau tidaknya porsi kecil makanan, berikan lagi dalam beberapa hari sampai ia akhirnya mau memakannya. "

4. Jangan kecewa jika anak tidak menyukai makanan yang disajikan. Bagian dari pelatihan rasa adalah tahap yang memungkinkan bayi untuk mengeksplorasi lebih banyak.

Diana ingin mendorong orangtua untuk mencoba latihan ini: menempatkan anak di kursi tinggi dan berikan anak tiga mainan kecil. Apakah ia tertarik pada salah satu mainan dan mengabaikan yang lain? Apakah anak mengabaikan mainan yang Ibu berikan?

Bila si kecil belum mau mencoba makanan baru, Ibu harus memberinya terus menerus secara konsisten sampai ia mau menerimanya. Tapi, bila anak memang tidak suka, Ibu bisa mencoba memberinya alternatif makanan lain. 

Baca juga : Sulit Makan Karena Telat Kenalkan Makanan Padat

5. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Bila anak Ibu sudah menginjak usia batita, maka tidak ada kata terlambat untuk mengajarkannya sesegera mungkin. Diana berkata, "Selera rasa yang Ibu kembangkan di masa kecil memengaruhi pola makan seumur hidup.”

Semakin banyak anak yang tumbuh dengan selera makan yang buruk dan tidak mau menerima makanan baru, maka Ibu harus lebih ekstra memberi pelatihan rasa pada anak.(*)