Jika hasil tes menunjukkan kepadatan tulang masih baik, biasanya dokter akan meminta Ibu untuk menjaganya dengan asupan gizi seimbang, olahraga teratur, beraktivitas fisik, juga istirahat cukup.
Baca juga: 3 Cara Alami Membentuk Tulang Kuat Dan Mencegah Osteoporosis
Akan tetapi, jika ternyata Ibu mengalami osteoporosis, perlu segera di tangani. Penanganan osteoporosis, baik usai melahirkan maupun bukan, umumnya sama, yakni dengan pemberian obat jenis bipospanat, terapi fisik (senam osteoporosis), olahraga ringan (berjalan kaki), memerhatikan betul pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Hingga saat ini, pengobatan bersifat memperlambat keparahan osteoporosis dan mempertahankan ketebalan tulang. Pasalnya, osteoporosis belum bisa disembuhkan.
Itulah mengapa, pengobatan harus dilakukan seumur hidup, tentu dengan terus menyesuaikan kebutuhan berdasarkan observasi yang dilakukan dokter.
TETAPLAH MENYUSUI
Di awal tulisan telah disinggung, meski kebutuhan kalsium di masa menyusui sangat tinggi, namun Ibu tak perlu takut osteoporosis bakal muncul akibat menyusui.
Sebab, usai melahirkan, tubuh perempuan memang didesain secara alami untuk menyusui. Penyerapan kalsium dari massa tulang hanya 3—5%, nanti kepadatan tulang akan kembali seperti semula. Justru dari banyak penelitian, jika tidak menyusui, risiko osteoporosis meningkat empat kali lipat.
Baca juga: Wajib Tahu Ini Panduan Pola Makan Untuk Ibu Menyusui Agar Bayi Lancar Buang Air Besar
Yang penting, Ibu harus memerhatikan asupan bergizi seimbang, seperti: brokoli, bayam, kacang-kacangan, ikan, tahu, susu, keju, dan lainnya. Selain untuk mendukung kelancaran proses menyusui, juga untuk memenuhi kebutuhan kalsium Ibu sebanyak 1.000 mg per hari.
Berbeda jika Ibu sudah didiagnosis mengalami osteoporosis seperti yang dialami Georgina, berkonsultasilah ke dokter untuk melihat apakah boleh tetap menyusui atau tidak karena dikhawatirkan osteoporosis akan semakin bertambah parah. (*)