6 Mitos Seputar Vitamin dan Suplemen Untuk Anak, Untuk Anak Jangan Coba-Coba!

By Gazali Solahuddin, Kamis, 3 Januari 2019 | 14:42 WIB
6 Mitos vitamin dan suplemen untuk anak (iStockphoto/ittipon2002)

Kesehatan memang erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Sementara kekebalan tubuh amat ditentukan oleh nutrisi yang baik, kecukupan istirahat (tidur 8 jam sehari), olahraga, dan gaya hidup yang sehat.

Nah, suplemen menunjang agar tubuh senantiasa sehat.

Namun, dahulukan memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan sehari-hari. Otomatis kekebalan tubuh pun baik. Anak jadi tak gampang sakit.

Baca Juga : Bantah Dicomblangkan Ahmad Dhani, Keluarga Maia Estianty dan Irwan Mussry Sudah Dekat Sejak Kecil!

Bangunlah kebiasaan-kebiasaan positif dalam upaya menjaga kesehatan tubuhnya, yakni dengan, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan makan makanan yang sehat.

Bersamaan dengan itu, ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak sehingga perkembangan jiwanya pun sehat.

Suplemen Bikin Ketagihan

Bohong besar bila anak mendadak sakit hanya karena kebiasaannya mengonsumsi suplemen penjaga daya tahan tubuh dihentikan tiba-tiba.

Baca Juga : Biasa Mengenang Meriam Bellina, Hotman Paris Kini Tutup Kuping dan Acuh Saat Ada yang Menyinggung Mantan Terindahnya

Berdasarkan ilmu farmakologi, meskipun sering dikonsumsi, suplemen tidak akan menyebabkan kecanduan (addiction) seperti halnya obat-obatan psikotropika karena suplemen bukanlah obat.

Kalaupun ada perasaan seperti ketagihan, umumnya hanya dikategorikan sebagai sugesti karena ada yang kurang dalam dirinya. Ini lalu dikait-kaitkan dengan tubuh yang kebetulan sedang kurang fit.

Sugesti semacam ini pun sangat individual sifatnya. Ada yang merasa tergantung pada suplemen, tapi banyak pula yang tidak.