Awas Dosis dan Aturan Pakai Suplemen Vitamin, Ginjal Anak Taruhannya!

By Gazali Solahuddin, Kamis, 3 Januari 2019 | 16:30 WIB
Dosis dan aturan pakai pemberian vitramin-suplemen harus diperhatikan, ginjal taruhannya ()

Bahkan, vitamin K dapat diperoleh langsung dari tubuh karena tubuh dapat memproduksinya sendiri.

Pada anak dengan gangguan kesehatan tertentu yang dianjurkan mengonsumsi suplemen, pemberian berlebih justru akan menambah masalah.

Baca Juga : Bagikan Pose dengan Baju Sangat Seksi, Marshanda Lakukan Trik Ini Agar Terhindar dari Hujatan Warganet

Contohnya, suplemen yang mengandung vitamin A, D, E, dan K, bila berlebih akan ditimbun dalam lemak dan di hati yang dapat memicu rasa mual sehingga anak malah jadi kehilangan nafsu makan.

SUPLEMEN PERANGSANG NAFSU MAKAN

Cara kerja suplemen ini adalah menstimulasi saraf tertentu supaya mengeluarkan enzim-enzim yang merangsang nafsu makan.

Jika dipakai dalam waktu lama atau berlebihan, dikhawatirkan justru berakibat enzim-enzim perangsang nafsu makan yang semestinya muncul secara alami tidak akan diproduksi tanpa rangsangan asupan dari suplemen.

SUPLEMEN PENINGKAT KONSENTRASI

Suplemen yang diformulasikan untuk meningkatkan konsentrasi bekerja dengan merangsang sel saraf di otak. Pada orang dewasa, sel-sel saraf yang dirangsang memang dapat meningkatkan konsentrasi sebab sel-sel otaknya sudah tidak tumbuh lagi.

Baca Juga : Bantah Dicomblangkan Ahmad Dhani, Keluarga Maia Estianty dan Irwan Mussry Sudah Dekat Sejak Kecil!

Pada anak, kelebihan suplemen ini dianggap merugikan karena sel-sel saraf anak usia dini sedang tumbuh dan berkembang secara alami.

Bila dirangsang secara berlebihan akan terjadi pertumbuhan yang tidak semestinya.

Yang juga harus dipahami orangtua, teramat wajar bila anak masih memiliki rentang konsentrasi yang relatif pendek. Seiring dengan pertambahan usia, rentang konsentrasinya juga akan bertambah panjang.

MINERAL

Kebutuhan tubuh akan mineral dibedakan menjadi 2, yakni mineral makro dan mineral mikro.

Baca Juga : 4 Cara Melakukan Deteksi Dini Penyakit/Kelainan Bawaan pada Si Kecil

Mineral makro berarti kebutuhan tubuh akan mineral tersebut lebih dari 100 mg per hari. Yang termasuk dalam kategori ini antara lain kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klor, kalium dan sulfur.

Jika kebutuhan akan mineral tertentu kurang dari 100 mg per hari, maka masuk kategori mineral mikro. Di antaranya besi, seng, tembaga, yodium, mangan, fluor dan kobal.

Kelebihan mineral akan meracuni tubuh. Contohnya, kelebihan zat besi akan terakumulasi di hati yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan fungsi hati.