3 Fakta Penting yang Wajib Pria Tahu Sebelum Melakukan Vasektomi

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 19 November 2017 | 00:15 WIB
Pernah Vasektomi Masih Bisa Punya Anak? (Heni)

Nakita.id - Untuk sebagian besar para ayah, mungkin sesekali pernah terpikir untuk melakukan vasektomi guna menghindari kehamilan yang tak direncanakan.

Menurut dr. Lastiko Bramantyo, SpOG, dalam tabloid Nakita Edisi 169, vasektomi biasa disebut dengan sterilisasi.

Dalam hal ini, vasektomi dilakukan dengan tindakan operasi kecil. “Vasektomi, biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal untuk melakukan sayatan kecil pada kantung skrotum/zakar guna memotong saluran sperma,” ujarnya.

Pemotongan saluran ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perpindahan sperma ke penis. Namun, ada pula teknik vasektomi yang menggunakan laser.

Jadi, mengapa hanya sedikit pria yang melakukannya? Pertama, mari kita membahas mitos-mitos tersebut. Mitos pertama, vasektomi ada kaitannya dengan kanker prostat. Namun penelitian lain menunjukkan, tidak ada hubungan antara kanker prostat dan vasektomi.

Kedua, kemajuan dalam pengetahuan dan teknik medis telah mengurangi persentase pria yang mengeluh sakit post-op (nyeri akut yang berhubungan dengan luka pascaoperasi) sampai 1%-2 %, dan bahkan hal ini bisa diobati.

Baca juga : Mengenal Vasektomi, Metode Kontrasepsi untuk Pria yang Bisa Ayah Coba

Jadi keluhan terbesar pria yang merasakan nyeri di testis selama beberapa bulan bukan lagi menjadi argumen yang kuat.

"Jika seorang pria yakin bahwa dia tidak menginginkan anak-anak di masa depan, tidak ada alasan kuat untuk tidak melakukan vasektomi," kata Dr. Robert Mordkin, Kepala Urologi dan Direktur Operasi Robotik di Virginia Hospital Center.

Jika sudah tidak ada lagi alasan, jangan ragu untuk menghubungi dokter atau menjadwalkan prosedur tersebut.

Tapi sebelum Ayah melakukannya, berikut adalah tiga hal penting yang perlu diingat!

1. Vasektomi bukanlah masalah besar.  Tidak seperti ligasi tuba untuk wanita yang membutuhkan anestesi umum dan waktu pemulihan yang lebih lama, vasektomi hanya memerlukan waktu sepuluh menit dan dilakukan sebagai prosedur rawat jalan.

"Kami melakukannya pada hari Jumat, sehingga pasien bisa beristirahat di rumah selama akhir pekan," kata Dr. Mordkin.

"Mereka kemudian dapat kembali bekerja pada hari Senin, dan biasanya seminggu kemudian dapat melanjutkan olahraga dan aktivitas seksual."

Baca juga : Pernah Vasektomi Masih Bisa Punya Anak

2. Penis masih mengeluarkan sperma. Setelah pria dapat kembali melakukan aktivitas seksual, mereka harus melakukannya dengan hati-hati selama beberapa bulan pertama. 

Dokter telah menghentikan kemampuan sperma untuk memasukkan vas deferens pria (tabung yang menyampaikan sperma ke ejakulasi) di dekat skrotum/zakar.

"Kami memberi tahu pasien bahwa mereka harus melakukan setidaknya dua puluh ejakulasi setelah prosedur vasektomi sebelum penis benar-benar bersih (dari sperma)," kata Mordkin.

Baca juga : Sudah KB, Kok Tetap Kebobolan

3. Tidak bisa punya anak lagi. Pria seharusnya tidak mempertimbangkan tindakan vasektomi jika mereka akhirnya berubah pikiran di kemudian hari.

Pertama, karena kebanyakan perusahaan asuransi tidak akan menutupi biaya prosedur yang bisa sangat mahal.

Kedua, tidak ada jaminan bahwa hal ini akan berhasil, karena penelitian menunjukkan, kemungkinan pemulihan menyeluruh pada tingkat sperma pravasektomi berkisar antara 30%-70%.

Ada sejumlah faktor yang bisa menurunkan jumlah sperma setelah prosedur tersebut. "Ini adalah perubahan permanen," kata Mordkin.  (*)