Nakita.id – Kebobolan hamil memang menjadi kondisi yang umum terjadi pada pasangan suami istri. Hal inilah yang terjadi pada pasangan selebritis Anang dan Ashanty. Seperti dikutip dari Tribunnews.com, Ashanty meminta Anang untuk melakukan vasektomi lantaran ia mengalami kebobolan hamil karena terlambat mengonsumsi pil KB. “Memang masih dalam rencana, tapi serius mau vaksetomi. Memang banyak yang meragukan. Saya lagi mengumpulkan data," kata Anang Hermansyah di sela-sela acara Aqiqahan anak keduanya bersama Ashanti, yakni Arsya Akbar Pemuda Hermansyah. Lalu seperti apa vasektomi itu?
Baca juga: Pilih-pilih alat kontrasepsi
Menurut dr. Lastiko Bramantyo, SpOG, dalam tabloid Nakita Edisi 169, vasektomi biasa disebut dengan sterilisasi. Dalam hal ini, vasektomi dilakukan dengan tindakan operasi kecil. “Vasektomi, biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal untuk melakukan sayatan kecil pada kantung skrotum/zakar guna memotong saluran sperma,” ujarnya. Pemotongan saluran ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perpindahan sperma ke penis. Namun, ada pula teknik vasektomi yang menggunakan laser.
Vasektomi juga biasa disebut kontap-pria (kontrasepsi mantap pria). Naturalnya, saat berejakulasi, sperma akan melewati dua saluran yang kemudian bercampur dengan air mani dan keluar lewat penis. Vasektomi akan memotong saluran tersebut dan kedua ujungnya diikat sehingga sperma tidak bisa mengalir dan bercampur dengan air mani lagi. Sehingga kehamilan bisa dicegah.
Baca juga: Ini alat kontrasepsi yang paling direkomendasikan
Banyak orang yang beranggapan bahwa metode kontrasepsi ini berdampak pada gairah seksual pria. “Tidak ada pengaruhnya tindakan vasektomi kepada gairah seksual atau kejantanan pria,” tambah Lastiko. Metode kontrasepsi vasektomi ini juga bisa dilakukan pada perempuan dan dikenal dengan nama tubektomi. Keduanya sama-sama terbukti mencegah kehamilan.
Baca juga: Masih ingat dengan 5 metode kontrasepsi ini?
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode kontrasepsi, salah satunya adalah faktor usia. Menurut dr. R. Muharam, SpOG, laki-laki atau perempuan pada usia 20-35 tahun disarankan menggunakan pil KB atau kondom. Sedangkan jika sudah menginjak usia di atas 40 tahun, disarankan menggunakan kontrasepsi mantap sepeti tubektomi (untuk ibu) atau vasektomi (untuk ayah).
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR