Nakita.id - Beberapa hari belakangan ini, perempuan bernama Titi Wati (36) menjadi sorotan publik lantaran berat badannya jauh melebihi orang biasanya.
Perempuan asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ini mempunyai berat 350 kilogram.
Titi Wati mulai mengalami obesitas sejak 2013 silam dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Baca Juga : Dari Diabetes Hingga Obesitas, Jangan Lagi Minum Segera Setelah Makan!
Kegemukan ini diakuinya disebabkan karena kebiasaannya mengonsumsi camilan terus menerus serta meminum air es, walaupun setiap harinya ia hanya makan nasi dua kali sehari.
"Aku makan nasi sehari cuman dua kali, cuman ngemilnya banyak dan minum esnya banyak," ujar Titi, seperti dikutip dari Suar.ID.
Selain itu, ia juga sering mengonsumsi makanan yang digoreng serta bakso.
Alhasil, selama 6 tahun berat badannya bertambah hingga mencapai 3 kuintal lebih.
Hal tersebut membuat Titi tidak bisa menjalankan aktivitas normal, ia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya.
Atas kondisi Titi ini, Dinas Kesehatan setempat berencana membantu memeriksakannya ke rumah sakit.
Rencananya Titi akan ditangani oleh pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus yang menggandeng tim dokter ahli digestif dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali.
Baca Juga : Salah Kaprah, Jus Buah Bukan untuk Menu MPASI! Bisa Picu Obesitas dan Masalah Kesehatan Lain
Sebelum dinas kesehatan setempat berencana untuk membawa Titi ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut, ternyata Titi sempat memeriksakan kondisi tubuhnya pada dokter.
"Kata dokter kemarin kelebihan hormon," ujar Titi.
Berat badan Titi sebenarnya sudah pernah turun hingga 167 kilogram dengan bantuan obat herbal.
Namun, berat badannya kembali bertambah ketika ia tak sanggup lagi membeli obat herbal tersebut.
Akhirnya, Titi Wati sudah dipindahkah dari rumahnya ke Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya, pada Jumat (11/1/2019) ini.
Baca Juga : Sempat Punya Berat Badan Hingga 70 Kilogram, Paula Verhoeven Mengaku Pernah Jalani Diet yang Salah
Berdasarkan unggahan @ndorobeii di akun instagramnya, Titi dipindahkan dengan bantuan 20 anggota relawan BPK Emergency serta warga sekitar.
Perempuan dengan berat 3 kuintal lebih itu ditidurkan di atas tandu kayu beralas kasur busa.
Proses pemindahan Titi ini berlangsung secara tegang, sebab para relawan khawatir tandu yang dipakai mereka untuk mengangkat Titi jebol.
"Ada 20 orang personil yang mengangkat tandu berisi Ibu Titi saat dievakuasi dari rumahnya ke dalam mobil pikap dan mengeluarkannya dari mobil menuju ruang rawat inap di Ruang Adelweis RS Doris Sylvanus Palangkaraya," ujar Sugeng Wahono, anggota Tagana Kalteng, dilansir dari GridHot.ID.
Evakuasi Titi ini memakan waktu satu jam, bahkan relawan harus membongkar jendela agar ada ruang yang cukup lebar saat mengeluarkan Titi.
"Lebar pintu kalah dari lebar badannya, makanya dikeluarkan lewat jendela yang sudah di bongkar," ujarnya.
Evakuasi pasien obesitas tersebut disaksikan ratusan warga yang berjubel di depan rumah kontrakan yang dihuni oleh Titi bersama anak dan juga suaminya.
Sebagai langkah awal penurunan berat badan Titin, tim dokter berencana untuk melakukan operasi pada saluran pencernaan Titin.
Rumah sakit akan mulai membantu Titin dalam mengatur pola makan.
Seperti menentukan menu makanan hingga mengatur asupan kalori.
Baca Juga : Sempat Punya Berat Badan Hingga 70 Kilogram, Paula Verhoeven Mengaku Pernah Jalani Diet yang Salah