Enno menyadari kalau tindakan labelling yang dilakukan oleh orangtua pada Si Kecil bukanlah tindakan yang bijaksana.
“Karena sebenernya aku yakin si anak juga gak pengen jadi seperti itu jadi nggak bijaksana banget kalau aku sebagai orangtua melabeli dia cranky hanya karena dia rewel di usia segitu” tutur Enno.
Dari pengalaman ini, Enno dan suami sama-sama belajar untuk lebih berhati-hati dalam memilih kata.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Si Kecil Bisa Jadi Minder atau Perfeksionis, Ini Indikator Moms Labeli Anak
Salah satu cara yang Enno lakukan adalah mengganti kalimat pernyataan menjadi pertanyaan.
Seperti misalnya saat anak mulai nakal, daripada berkata “dasar nakal” Enno akan memilih berkata “kenapa sih Nak bikin mama sedih terus?”.
Dengan begitu Enno berharap tidak lagi mengulangi perilaku labelling yang pernah ia lakukan.