Nakita.id - Perkembangan janin bulan 6, hal yang menakjubkan adalah kelopak mata janin sudah sempurna dan dilengkapi bulu mata.
Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600 gram dengan panjang sekitar 21 cm pada perkembangan janin bulan 6.
Informasi penting lain pada perkembangan janin bulan 6, kelopak-kelopak mata janin sudah kian sempurna dilengkapi bulu mata.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 6 : Fungsi Pankreas Mengalami Penyempurnaan
Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis.
Pendengarannya pun sudah berfungsi penuh.
Terbukti janin mulai bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya.
Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan dari luar yang tak disukainya.
Cairan ketuban yang berfungsi melindungi janin dan memungkinkannya bergerak bebas, mengalami peningkatan dengan cepat.
Dari sekitar rata-rata 50 ml pada usia kehamilan 12 minggu kini mencapai kira-kira 400 ml lebih.
Bahkan pada usia kehamilan 36-38 minggu volume maksimalnya bisa mencapai 1 liter.
Hanya saja komposisinya mengalami perubahan selama kehamilan.
Hingga pertengahan kehamilan, komposisinya sangat mirip dengan plasma ibu, selain kandungan proteinnya yang lebih rendah.
Seiring dengan perkembangan kehamilan, dalam cairan ketuban terdapat bahan kimia yang disebut fosfolipid yang dibentuk di paru-paru janin.
Cairan ketuban juga mengandung sel-sel darah janin, rambut lanugo, dan verniks kaseosa yang tak lagi terpakai.
Pada perkembangan janin bulan 6, Moms boleh jadi alami varises.
Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah balik/vena yang normal dan sehat membawa darah kembali ke jantung dari anggota tubuh.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 6 : Diproduksinya Selaput Pelindung Tubuh Janin
Karena harus bekerja melawan gaya berat, maka pembuluh vena dirancang untuk memiliki serangkaian katup guna mencegah baliknya aliran darah.
Selama kehamilan, kerja katup-katup ini mengalami penurunan karena terjadinya relaksasi otot-otot pada pembuluh darah yang disebabkan oleh hormon kehamilan.
Belum lagi penambahan volume darah hingga darah cenderung berkumpul pada vena yang tarikan gaya beratnya relatif besar seperti tungkai dan anus.
Atau malah pada jalan lahir yang dikhawatirkan bakal mengganggu proses persalinan.