Bukan Karena Cacingan, Ternyata Ini Penyebab Lain Seseorang Tetap Kurus Meski Sudah Makan Banyak

By Riska Yulyana Damayanti, Selasa, 29 Januari 2019 | 21:18 WIB
Bukan karena cacingan, ternyata ini alasan lain seseorang tetap kurus meskipun makan banyak (pexels.com/Adrienn)

Nakita.id - Sebagian orang yang memiliki tubuh gemuk berlomba-lomba untuk menguruskan badan.

Ada pula yang ingin menggemukan badan karena merasa terlalu kurus.

Beberapa orang kurus sudah berusaha melebihkan porsi makannya atau sering makan agar beratnya bertambah.

Baca Juga : Cantiknya Aurel Saat Kenakan Kerudung, Warganet: 'Pangling, Kak'

Sayang, terkadang hal itu tak membuahkan hasil dan tak jarang mereka malah disebut cacingan.

Ternyata meskipun telah diberi obat cacing ada loh orang yang tetap kurus meski sudah banyak makan.

Menurut para peneliti, itu berkaitan dengan yang tertanam pada DNA manusia.

Baca Juga : Terbongkar, Gisel Masih Menyimpan Barang dari Gading Hingga Belum Bisa Move On

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal PLOS Genetics, menemukan 'susunan genetika' dalam studi terbesar terkait kekurusan dan obesitas parah pada manusia.

Penemuan mereka menyoroti beberapa varian genetik yang berkaitan dengan obesitas dan tingkat 'kekurusan sehat' yang dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang mudah untuk tetap langsing meski makan berlebihan.

Dengan kata lain, masalah kegemukan tidak hanya disebabkan oleh pola makan, tapi juga gen.

"Penelitian ini, untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa orang-orang bisa tetap kurus karena mereka memiliki jumlah gen penyebab kegemukan yang lebih sedikit, bukan karena mereka memiliki gaya hidup yang lebih superior," papar Profesor Sadaf Farooqi, pemimpin studi.

Baca Juga : Begini Ungkapan Ahmad Dhani Setelah Dijatuhi Hukuman 1,5 Tahun Penjara

"Sangat mudah untuk menghakimi atau memprotes orang-orang obesitas, padahal sains menunjukkan bahwa yang yang terjadi lebih kompleks. Mengontrol berat badan tidak semudah yang dibayangkan," tambahnya.

Hasil ini didapat setelah para peneliti dari University of Cambridge menguji DNA dari 14 ribu orang.

Sebanyak 1.622 merupakan orang-orang kurus, 1.985 obesitas, dan 10.433 partisipan merupakan orang-orang dengan berat badan normal. 

Baca Juga : Sempat Adu Mulut, Suami Shezy Idris Geram dan Buka Suara Karena Merasa Harga Dirinya Diinjak-injak

Setelah mengidentifikasi gen yang berkaitan dengan orang-orang kurus, para peneliti kemudian membuat skor risiko gen tersebut untuk setiap partisipan.

"Seperti yang sudah diduga, kami menemukan fakta bahwa mereka yang obesitas memiliki risiko genetika yang lebih tinggi dibanding orang-orang dengan berat badan normal. Artinya, mereka rentan terhadap kenaikan berat badan," tutur Dr Ines Barosso, peneliti dari Wellcome Sanger Institute.

Baca Juga : Viral! Seorang ART 'Deprok' di Trotoar Menunggu Sang Majikan Makan, Blogger: 'Hampir Diperlakukan Seperti Anjing'

"Tubuh mereka dipenuhi dengan gen penyebab obesitas," imbuhnya. 

Masih belum jelas mengapa varian genetika ini dapat memengaruhi berat badan, meski beberapa studi sebelumnya mengaitkannya dengan metabolisme. 

Para peneliti berharap, penelitian mereka ini dapat membantu mendapatkan pemahaman mengenai epidemi obesitas dan menyempurnakan beberapa strategi penurunan berat badan yang baru. baru dan dapat membantu mereka yang mengalami kegemukan," pungkas Farooqi. 

Baca Juga : Potret Sule dari SD Hingga Remaja, Warganet: 'Kayak Bruno Om'

Wah, jadi bagi orang kurus yang susah gemuk bisa dikarenakan mereka lebih memiliki sedikit gen penyebab gemuk daripada mereka yang berbadan gemuk ya.

(Artikel ini telah terbit di Nationalgeographic.grid.id dengan judul Tetap Kurus Meskipun Banyak Makan? Ini Penjelasan Ilmiah Di Baliknya")