Tiru Pola Asuh Orangtua Jerman, Anak Jadi Mandiri dan Tak Manja

By Amelia Puteri, Senin, 4 Februari 2019 | 15:15 WIB
Pola asuh orangtua Jerman agar anak mandiri yang bisa Moms coba (pixabay.com)

Nakita.id - Masing-masing orangtua memiliki pola asuh yang sesuai dengan karakter Si Kecil.

Setiap orangtua pun punya harapan bagi masing-masing anak ketika nanti mereka dewasa.

Mungkin Moms dan pasangan sebagai orangtua baru juga masih bingung tentang memilih pola asuh terbaik untuk Si Kecil.

Jangan sampai Moms dan pasangan malah mengasuh anak dengan cara yang melarang keras, atau terlalu membebaskan.

Moms bisa mencontoh pola asuh di beberapa negara maju, seperti Jerman.

Baca Juga : Tak Makan Karbohidrat Sebulan, Seorang Wanita Sempat Menderita Karena Hal Ini Terjadi Pada Tubuhnya

Orangtua Jerman memiliki pola asuh di mana mereka mengadopsi gaya pengasuhan anak "bebas" jauh sebelum itu menjadi norma di negara asalnya.

Meski mengasuh dengan gaya yang "bebas jarak", hal ini justru memiliki dampak positif yang mengejutkan dalam keberhasilan anak-anak mereka.

Jadi, pola asuh seperti apa bagi para orangtua Jerman?

Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!

Pertama, bertentangan dengan kepercayaan populer, pendidikan seharusnya tidak menjadi prioritas pertama untuk anak, terutama ketika mereka di bawah usia sekolah dasar.

Anak seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya mereka.

Anak-anak Jerman juga didorong untuk bermain di luar, tidak peduli cuaca apa pun.

Jika dingin, cukup berikan dengan lapisan tambahan seperti menggunakan syal atau jaket.

Cuaca terlalu panas? Ambil botol air dan berikan topi.

Orang Jerman kerap berkata, "Tidak ada yang namanya cuaca buruk, hanya pakaian yang tidak cocok."

Selain itu, orangtua Jerman menghargai kemandirian.

Sebagian besar anak-anak sekolah dasar dibiarkan berjalan pulang dari sekolah dan di sekitar lingkungan mereka sendirian.

Satu-satunya masalah keamanan anak-anak Jerman yaitu lalu lintas, bukan penculikan.

Orang Jerman merayakan ketika anak mulai masuk kelas satu, itu dianggap sebagai tonggak besar kehidupan sebagai mencapai usia dewasa dan menikah.

Baca Juga : 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Daun Salam, Lebih dari Bumbu Dapur!

Mereka menandai kesempatan itu dengan pesta besar di sekolah, yang biasanya berlangsung pada hari Sabtu.

Setiap siswa menerima Zuckertute, atau kerucut raksasa yang dipenuhi pernak-pernik seperti pensil, jam tangan, dan permen.

Setelah itu, keluarga dan teman diundang untuk pesta kedua.

Perayaan yang disebut Einschulung, adalah sesuatu yang dinanti-nantikan anak-anak selama bertahun-tahun.

Ini menandakan perubahan besar dalam kehidupan, dan semoga, antusiasme untuk belajar.

Data menunjukkan bahwa metode pengasuhan Jerman benar-benar berfungsi.

Baca Juga : Terdesak Ekonomi, Artis Cantik Ini Rela Kawin Kontrak 1 Tahun Dengan Mahar Rp 1 Miliar!

Laporan tahun 2012 oleh Organization for Economic Co-operation and Development menemukan bahwa anak-anak Jerman berusia 15 tahun mengungguli rata-rata internasional dalam membaca, matematika, dan sains.

Jadi, ketika lain kali Moms merasakan dorongan untuk mengantar anak ke halte bus atau membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah, pertimbangkan kembali.

Pola asuh ini yang bisa mendorong kemandirian anak nantinya.