#LovingNotLabelling: Stop Memberi Label pada Anak! Dampaknya Bisa Dibawa Hingga Anak Dewasa

By Poetri Hanzani, Jumat, 15 Februari 2019 | 13:26 WIB
#LovingNotLabelling: Stop Memberi Label pada Anak! Dampaknya Bisa Dibawa Hingga Dewasa (Freepik)

Selanjutnya pada tes berikutnya (yang jauh lebih sulit), anak yang awalnya diberitahu mereka pintar menjadi lebih mudah frustrasi, mengambil risiko lebih sedikit dan menyalahkan kegagalan dengan asumsi mungkin mereka tidak sepandai itu.

Tetapi anak yang dipuji atas upaya mereka mengerjakan teka-teki yang lebih sulit, justru bekerja lebih rajin dan sangat menikmati tantangan.

Hasilnya? anak yang berpikir dapat melakukan lebih baik melalui kerja keras dan ketekunan cenderung lebih berhasil daripada anak yang merasa seperti bakat dan tingkat kecerdasan mereka sudah ditanamkan pada diri anak.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Hindari Labelling, Ibnu Jamil Pilih Berikan Motivasi pada Anak

Karena itulah, kemudian Carol menulis buku berjudul 'Mindset', tentang gagasan pola pikir "tetap" dan pola pikir "pertumbuhan".

Orang dengan mindset tetap, berpikir bahwa kesuksesan ada hubungannya dengan bakat bawaan dan sangat sedikit hubungannya dengan usaha.

Sementara orang yang memiliki mindset berkembang, percaya kemampuan mereka dapat meningkat melalui dedikasi dan kerja keras.