#LovingNotLabelling: Berikan Apresiasi Anak Agar Tumbuh Konsep Diri Positif

By Cecilia Ardisty, Jumat, 22 Februari 2019 | 14:51 WIB
#LovingNotLabelling: Berikan Apresiasi Anak Agar Tumbuh Konsep Diri Positif ()

Nakita.id - Kita semua tahu bahwa labelling bukanlah hal yang baik, namun kita semua tak sempurna.

Berbagai macam labelling masih sering terlontar saat kita mengasuh anak.

Oleh sebab itu kita harus segera memperbaiki kebiasaan labelling karena hal ini memengaruhi konsep diri.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Takut Si Kecil Tumbuh Jadi Anak yang Keras, Shireen Sungkar Pilih Ikut Nangis Bersama Adam

Menurut Seto Mulyadi, M.Psi, Psikolog, mengatakan, labelling atau penjulukkan negatif terhadap seorang anak sering membangun konsep diri yang negatif.

"Kalau dibilang kamu itu 'malas', kamu itu 'nakal', kamu itu 'bodoh', dan sebagainya maka akhirnya terbangun. Anak merasa dirinya bahwa anak-anak yang negatif," jelas Seto.

Seto mengatakan labelling akan memberikan dampak jangka panjang.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kiat Agar Dampak Labelling Tak Berdampak Negatif

"Memang kalau itu terus menerus akan berdampak jangka panjang. Akhirnya anak betul-betul yakin bahwa ia penuh dengan hal-hal yang negatif tadi. 

Jadi tanpa sadar orangtua atau para pendidik menjerumuskan putra putrinya sendiri ke arah hal-hal negatif," kata Seto.

Kita dapat mengatasi pemberian labelling kepada anak dengan memberikan apresiasi.

"Selalu memberikan apresiasi atau penghargaan, temukan hal-hal positif dari setiap anak," kata Seto.

Seto juga menambahkan bahwa sebaiknya kita tidak berfokus pada hal negatif anak, namun sisi positifnya.

Dengan berfokus pada sisi positif anak akan membangun konsep diri yang positif, harga diri, perasaan bangga, perasaan bersyukur, dan mendukung tumbuh kembang anak secara positif.

Namun, bagi Moms atau Dads yang terlanjur melabel anak kita dapat mengembalikan rasa percaya dirinya.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sederet Bahaya Melabel Anak, Salah Satunya Anak Miliki Perasaan Bersalah Seumur Hidup!

"Pertama tentu membangun komunikasi yang efektif dulu, tunjukkan bahwa orangtua ataupun pendidik menjadi sahabat anak, dipercaya oleh anak, kemudian pelan-pelan diluruskan kembali," kata Seto.

Katakan pada anak bahwa pada dasarnya 'kamu hebat', pada dasarnya 'kamu bisa', 'kamu anak cerdas' lalu temukan potensi-potensi uniknya.

"Misalnya uniknya pada bidang bernyanyi, main musik, olahraga, mungkin kemampuan melukis atau menggambar. Sehingga membangun harga diri dan rasa percaya diri setiap anak," ungkap Seto.

Seto juga senantiasa mengingatkan Moms dan Dads untuk selalu mencoba menemukan potensi-potensi unik dari setiap anak.

Tak lupa tetap membangun rasa percaya diri melalui potensi diri anak.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Takut Si Kecil Tumbuh Jadi Anak yang Keras, Shireen Sungkar Pilih Ikut Nangis Bersama Adam

Pada akhirnya anak memiliki rasa bangga dan rasa penuh percaya diri, sehingga anak tumbuh dan berkembang menjadi lebih cemerlang di masa-masa yang akan datang.

Jadi Moms berikan apresiasi dibanding memberikan labelling agar konsep diri anak menjadi positif.