Hampir Meninggal Karena Diare, Putri Dokter Reisa Selamat Berkat Obat Ini

By Nita Febriani, Sabtu, 9 Maret 2019 | 18:34 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro dan putrinya (instagram/reisabrotoasmoro)

Nakita.id - Diare merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh hal-hal seperti bakteri, virus, obat-obatan, makanan, dan berbagai gangguan pencernaan.

Diare tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Meski sering disepelekan, ternyata bila tidak segera ditangani diare dapat berakibat fatal seperti yang hampir terjadi pada putri sulung dokter Reisa Broto Asmoro.

Baca Juga : Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Diare, Apa Saja Moms?

Pada talkshow Parenting 101 Perawatan Bayi yang digelar di Jakarta pada Sabtu (9/3/2019), dokter Reisa menceritakan pengalamannya saat diare hampir merengggut nyawa Si Kecil.

Dokter yang pernah menyandang gelar Puteri Indonesia Lingkungan tahun 2010 ini pun mengungkapkan ada satu obat yang mampu menyelamatkan puterinya saat itu.

Menurut dokter Reisa, putri sulungnya tersebut memang memiliki banyak sekali jenis alergi yang salah satu efeknya adalah menyebabkan diare.

Baca Juga : Diare Saat Hamil Bisa Membahayakan, Ketahui Pengobatannya!

"Anak saya yang pertama itu alerginya luar biasa, pernah alergi sampe dibawa ke rumah sakit karena diare hebat" tutur dokter Reisa.

Putri sulung buah pernikahannya dengan Pangeran Keraton Solo, Tedjodiningrat Broto Asmoro ini ternyata mengidap alergi yang disebabkan oleh bermacam-macam hal.

Mulai dari bahan makanan sehari-hari seperti tomat, keju, seafood, ayam, dan telur, sampai alergi air kaporit di kolam renang yang sama sekali tidak terpikirkan oleh dokter Reisa.

Gejala yang timbul pun bermacam-macam mulai dari gatal, diare, hingga kejang.

Baca Juga : Bersaing Ketat dengan Frederika Alexis Cull, Intip Pesona Runner Up 1 Puteri Indonesia 2019, Jolene Marie Cholock

"Pernah suatu waktu anak pertama saya terkena bakteri yang membuatnya mengeluarkan cairan dari saluran pencernaan dan pembuluh darah.

Jadi anak saya itu diare sejak sore tapi sampai jam 12 malam masih aktif lari-larian, disuruh tidur nggak mau.

Begitu jam 3 pagi saya terbangun dan merasa perlu cek keadaan anak saya, ternyata saat saya periksa anak saya udah nggak ada denyut nadinya," tutur dokter Reisa.

Baca Juga : Mengintip Hidangan Untuk Tamu di Istana Negara, Raffi & Nagita Beruntung Banget Bisa Cobain

Ketika mengetahui denyut nadi Si Kecil sudah tidak ada, dokter Reisa yang merupakan salah satu pemandu acara Dr. OZ Indonesia ini mengaku panik dan buru-buru membawa putrinya ke rumah sakit.

"Pas dicek ternyata diare itu karena infeksi bakteri yang massive banget di tubuhnya dan butuh antibiotik. Jadi anak saya selamat justru karena antibiotik," lanjut dokter Reisa.

Dokter Reisa merasa sangat bersyukur sebab setibanya di rumah sakit Si Kecil mendapatkan penanganan cepat dan langsung diberikan antibiotik dengan dosis yang tepat.

Baca Juga : Tak Ada Bambang Trihatmodjo di Foto Pernikahan Putra Bungsunya dengan Halimah, Kemana Ia?

Dokter Reisa mengatakan "jadi kalau waktu itu antibiotiknya gak cepet diberikan, anak saya mungkin udah nggak ada. Dalam waktu 3 jam aja akibatnya udah fatal".

Bertolak belakang dengan banyaknya Moms yang khawatir terhadap penggunaan antibiotik saat Si Kecil sakit, dokter Reisa justru menyarankan agar Si Kecil diberikan antibiotik saat sakit.

Tentunya dengan catatan penyakit itu memang disebabkan oleh bakteri.

Sebab bila penyakit pada Si Kecil disebabkan oleh virus, sebanyak apapun antibiotik diberkan tidak akan berpengaruh.

Baca Juga : Begini Potret Mesra Luna Maya dan Ariel Noah Saat Menjadi Cover Sampul Majalah,

Dokter Reisa berpesan, Moms tidak seharusnya menganggap antibiotik sebagai obat yang menyeramkan karena maraknya pemberitaan mengenai resistensi antibiotik.

"Selama antibiotik digunakan dengan dosis yang tepat, antibiotik akan membantu Si Kecil sembuh dari penyakitnya, bahkan bisa menyelamatkan jiwa," tutup dokter Reisa.