Moms Mengalami Mata Berair Terus? Hati-hati Bisa Karena Penyakit Ini

By Cecilia Ardisty, Senin, 18 Maret 2019 | 15:51 WIB
Mata berair bisa disebabkan oleh banyak hal salah satunya kondisi kesehatan (Angel Getan)

Nakita.id - Apakah Moms mengalami mata berair secara terus menerus?

Mata berair bisa disebabkan karena rutinitas sehari-hari atau kondisi kesehatan tertentu.

Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui penyebab mata berair.

Baca Juga : Alami Mata Berair Saat Cuaca Dingin, Wajarkah Moms?

Melansir self.com, mata menghasilkan cairan yang disebut air mata basal agar tetap lembab dengan baik, yang membantu Moms menghindari ketidaknyamanan dan melihat dengan benar, menurut National Eye Institute (NEI).

Air mata basal terdiri dari tiga lapisan untuk membentuk campuran minyak lemak, air, lendir, dan lebih dari 1.500 protein sehingga mata Moms dapat melakukan pekerjaan mereka.

Saat Moms berkedip, air mata basal menyebar ke seluruh kornea mata, permukaan kubah mata yang melindungi terhadap bakteri dan membantu memfokuskan cahaya sehingga Moms bisa melihat.

Baca Juga : Selain Cegah Dehidrasi Pada Ibu Hamil, Jus Stroberi Sehatkan Mata

“Kornea Moms harus memiliki lapisan air mata yang sangat tipis ini sepanjang waktu atau Moms tidak dapat melihat dengan jelas.

Jika Moms terlalu lama membuka mata, Moms tahu betapa buramnya itu,” kata Joel Hunter, MD, pendiri Hunter Vision.

Sementara Lora Glass, M.D., seorang asisten profesor bidang oftalmologi, mengatakan mata berair memiliki dua kategori, yaitu produksi berlebih air mata dan pengeringan mata.

Berikut penyebab mengapa mata Moms berair.

1. Lingkungan yang terlalu kering di luar atau di dalam

Lingkungan yang kering tidak hanya membuat kulit Moms lembap, tetapi juga bisa mengeringkan mata.

Ketika ini terjadi, kelenjar lakrimal Moms akan menghasilkan dan mengeluarkan lebih banyak air mata pada apa yang dikenal sebagai refleks menangis, kata Dokter Glass.

Mayo Clinic merekomendasikan mengubah gaya hidup dengan memiliki humidifier, menghindari pendingin ruangan dan mata dari paparan kipas angin, serta menggunakan obat tetes mata.

Dokter Glass secara khusus menyarankan Moms menghindari obat tetes mata untuk mengatasi mata merah karena sering memiliki agen pembatas pembuluh darah yang dapat memperburuk kemerahan bila digunakan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Baca Juga : Cepat dan Mudah! 5 Cara Ini Bisa Mengobati Mata Kering Secara Alami

2. Laptop

Menggunakan laptop dalam waktu lama membuat Moms jarang berkedip.

Dokter Hunter mengatakan mata yang kering menyebabkan refleks menangis.

Untuk mengatasi hal ini dapat menggunakan peraturan 20-20-20: setiap 20 menit fokuslah pada sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.

Selain itu pastikan layar komputer atau laptop setara dengan mata.

3. Contact lense membuat mata kering

Dokter Hunter mengatakan contact lense terbuat dari potongan-potongan plastik sehingga dapat mengganggu lensa mata.

Oleh karena itu Moms memproduksi air mata berlebih sebagai tanggapan.

Tetapi jika Moms secara konsisten mengalami mata berair ketika mengenakan contact lense, itu bisa menjadi tanda bahwa Moms memakainya terlalu lama atau bahwa mereka tidak cocok, kata Dokter Glass.

Jika Moms khawatir tentang bagaimana contact lense memengaruhi mata, sebaiknya menemui dokter mata untuk mendapatkan panduan.

4. Mata kering yang kronis

Kondisi kesehatan ini jika dibaca sekilas tak ada hubungannya. 

Padahal refleks menangis merupakan pengaruh dari mata kering.

Siapa pun memang dapat mengalami gejala mata kering, tetapi bisa menjadi masalah kronis.

Jika sudah kronis mata Moms bisa memproduksi air mata berlebih sebagai respons.

Selain itu akan muncul masalah lain seperti menyengat, membakar, lendir di dalam atau di sekitar mata, kepekaan terhadap cahaya, penglihatan kabur, dan kelelahan mata, menurut Mayo Clinic.

Jika gejala mata kering Moms berulang, bicarakan dengan dokter untuk melihat penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga : Menolak Berhubungan Intim, Alat Kelamin Seorang Istri Disiram Zat Asam Oleh Suaminya

5. Sleep apnea

Sleep apnea terjadi ketika Moms berhenti bernapas atau mengambil napas yang sangat dangkal setidaknya satu kali saat Moms tidur, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI).

Ini dapat menyebabkan mendengkur, kantuk yang berlebihan, dan dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, obesitas, dan diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Sleep apnea juga terjadi terkait dengan kondisi yang dikenal sebagai floppy eyelid syndrome, yaitu ketika kelopak mata atas lebih elastis daripada biasanya.

Alih-alih tetap tertutup saat tidur, ini dapat menyebabkan kelopak mata Moms terbuka, mengeringkan mata Moms dengan cara sehingga menyebabkan refleks menangis, kata Dokter Glass.

Sleep apnea dapat diobati melalui perubahan gaya hidup, berbagai perangkat, atau operasi dalam kasus-kasus yang paling ekstrem.

Jika Moms mengalami mata berair karena sleep apnea sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.