#LovingNotLabelling: Menasihati Anak dengan Hukuman Fisik Tidak Efektif Malah Sebabkan Hal Ini

By Cecilia Ardisty, Jumat, 29 Maret 2019 | 11:48 WIB
#LovingNotLabelling: Hukuman fisik pada anak tidak efektif malah menyebabkan gangguan mental (eli ramos)

Terlepas dari sejarah, budaya, tradisi dan bahkan hukum, mari kita fokus pada apa yang dibuktikan oleh bukti ilmiah tentang efektivitas memukul anak-anak kita sebagai alat disiplin.

Sebuah penelitian pada Juni 2016 mengeksplorasi hubungan antara menghukum anak-anak kita secara fisik dan berbagai hasil.

Hasil dari banyak penelitian mengungkapkan efek negatif hukuman fisik berikut: 

1. Meningkatkan agresivitas

Anak yang dipukul cenderung bersikap agresif terhadap teman sebaya mereka, menyetujui kekerasan dalam hubungan, menggertak orang lain, dan menjadi agresif terhadap Moms dan Dads.

Para peneliti dari Universitas Tulane menemukan bahwa anak-anak yang sering dipukul, mulai dari usia tiga tahun, lebih cenderung menunjukkan perilaku agresif pada saat mereka berusia lima tahun daripada anak-anak yang tidak dipukul.

Agresi adalah respons refleksif untuk mengalami rasa sakit.

Ketika anak-anak tumbuh dengan pemahaman bahwa kekerasan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan apa yang Moms inginkan, mereka akan meniru perilaku ini.

Baca Juga : Kebiasaan Ini Sering Moms Lakukan Ke Si Kecil Ternyata Dapat Berbahaya

2. Perilaku buruk

Menurut Sandra Graham-Bermann dari Laboratorium Kekerasan dan Trauma Anak di University of Michigan, memukul tampaknya dapat menghentikan perilaku buruk pada saat itu, tetapi dalam jangka panjang itu hanya membuat anak berperilaku lebih buruk.

Hal ini dibuktikan dengan seperti bullying, berbohong, menipu, melarikan diri, bolos, masalah perilaku sekolah, dan keterlibatan dalam kejahatan.