#LovingNotLabelling: Menasihati Anak dengan Hukuman Fisik Tidak Efektif Malah Sebabkan Hal Ini

By Cecilia Ardisty, Jumat, 29 Maret 2019 | 11:48 WIB
#LovingNotLabelling: Hukuman fisik pada anak tidak efektif malah menyebabkan gangguan mental (eli ramos)

Nakita.id - Menasihati Si Kecil terkadang menjadi sulit sehingga membuat Moms melakukan hukuman fisik.

Memukul pantat, menampar, bahkan mengayuh (hendak memukul) adalah wujud hukuman fisik.

Menasihati anak bertujuan untuk kebaikan anak namun menjadi salah diartikan oleh anak bila Moms melakukan hukuman fisik.

Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected

Melansir dari Motherly, menurut The National Association of School Psychologists, hukuman fisik adalah penderitaan yang disengaja atas rasa sakit atau ketidaknyamanan dan atau penggunaan kekuatan fisik pada seorang anak dengan maksud menyebabkan anak mengalami rasa sakit tubuh sehingga dapat memperbaiki atau menghukum perilaku.

Sepanjang sejarah, orang tua dan guru telah memukul anak-anak untuk mencoba dan memberi mereka pelajaran.

Sampai akhir abad terakhir, hukuman fisik terhadap anak-anak secara umum diterima di seluruh dunia.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Berikan Apresiasi Anak Agar Tumbuh Konsep Diri Positif

Tetapi kemudian lebih banyak informasi tentang bahaya yang ditimbulkannya kepada anak-anak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang menyebabkan sekitar 50 negara melarang hukuman fisik di semua pengaturan termasuk rumah.

Namun, itu masih berlangsung di Amerika Serikat, dan pada kenyataannya, banyak orang tua berpikir itu baik-baik saja.

Pada 2012, sebuah survei nasional menemukan bahwa lebih dari setengah wanita dan tiga perempat pria di Amerika Serikat percaya bahwa seorang anak kadang perlu dipukul.

Terlepas dari sejarah, budaya, tradisi dan bahkan hukum, mari kita fokus pada apa yang dibuktikan oleh bukti ilmiah tentang efektivitas memukul anak-anak kita sebagai alat disiplin.

Sebuah penelitian pada Juni 2016 mengeksplorasi hubungan antara menghukum anak-anak kita secara fisik dan berbagai hasil.

Hasil dari banyak penelitian mengungkapkan efek negatif hukuman fisik berikut: 

1. Meningkatkan agresivitas

Anak yang dipukul cenderung bersikap agresif terhadap teman sebaya mereka, menyetujui kekerasan dalam hubungan, menggertak orang lain, dan menjadi agresif terhadap Moms dan Dads.

Para peneliti dari Universitas Tulane menemukan bahwa anak-anak yang sering dipukul, mulai dari usia tiga tahun, lebih cenderung menunjukkan perilaku agresif pada saat mereka berusia lima tahun daripada anak-anak yang tidak dipukul.

Agresi adalah respons refleksif untuk mengalami rasa sakit.

Ketika anak-anak tumbuh dengan pemahaman bahwa kekerasan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan apa yang Moms inginkan, mereka akan meniru perilaku ini.

Baca Juga : Kebiasaan Ini Sering Moms Lakukan Ke Si Kecil Ternyata Dapat Berbahaya

2. Perilaku buruk

Menurut Sandra Graham-Bermann dari Laboratorium Kekerasan dan Trauma Anak di University of Michigan, memukul tampaknya dapat menghentikan perilaku buruk pada saat itu, tetapi dalam jangka panjang itu hanya membuat anak berperilaku lebih buruk.

Hal ini dibuktikan dengan seperti bullying, berbohong, menipu, melarikan diri, bolos, masalah perilaku sekolah, dan keterlibatan dalam kejahatan.

3. Gangguan mental

Hukuman fisik pada anak tidak hanya menyebabkan rasa sakit fisik, tetapi rasa sakit emosional yang tersisa.

Hal ini menyebabkan gangguan perilaku, gangguan kecemasan, depresi, upaya bunuh diri, ketergantungan alkohol dan obat-obatan, rendah diri, permusuhan, dan ketidakstabilan emosional.

Para peneliti mengamati bahwa otak anak-anak sebenarnya diubah ketika mereka sering dipukul.

Korteks prefrontal pada otak anak akan terganggu maka berkaitan dengan gangguan mental.

Baca Juga : Muncul Aliran Deras Mirip Air Terjun di Gunung Galunggung, BPBD dan Pos Pantau Beri Penjelasan

4. Kemampuan kognitif berkurang

Selain korteks prefrontal terganggu, memukul juga memengaruhi IQ anak, pengambilan keputusan, dan kemampuan pemrosesan pikiran.

5. Siklus memukul berkelanjutan

Penelitian yang dilakukan oleh Child Abuse and Neglect mengonfirmasi bahwa anak-anak yang dipukul lebih mungkin menggunakan tindakan tersebut untuk menyelesaikan masalah di masa depan, dan menggunakan pendekatan yang sama dengan anak-anak mereka sendiri. 

Jadi Moms dan Dads sebaiknya tidak menggunakan cara hukuman fisik kepada anak.