Mahasiswa Ini Meninggal Usai Menghabiskan Spageti Sisa Kemarin, Penyebabnya Mengejutkan!

By Poetri Hanzani, Jumat, 5 April 2019 | 10:01 WIB
Ilustrasi spageti (freepik.com)

Nakita.id - Ketika makanan tidak habis dimakan, bagi sebagian orang mungkin memilih untuk menyimpannya dan memakannya kembali pada keesokan harinya.

Namun, kebiasaan suka menghabiskan makanan sisa ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Hal inilah yang dialami oleh seorang siswa laki-laki Belgia bernama AJ, berusia 20 tahun.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Melansir laman feedytv, peristiwa itu terjadi pada Oktober 2008 silam, yang kemudian dibagikan kembali di Youtube oleh Dr. Bernard, tentang dampak kebiasaan memakan sisa makanan.

Ini bermula ketika AJ merasa sangat lapar ketika pulang sekolah, lalu ia mengambil kotak spageti yang tertinggal di luar microwave dan menghangatkannya.

Namun, setelah 30 menit, tiba-tiba ia mengalami sakit kepala, sakit perut, dan mual.

Bahkan kondisi ini berlanjut selama beberapa jam, hingga membuatnya harus dua kali bolak-balik pergi ke kamar mandi sebelum tidur.

Pada keesokan harinya, orang tuanya melihat AJ belum bangun dari tidurnya padahal sudah jam 11 siang.

Orang tua AJ pun masuk ke kamar untuk membangunkannya.

Tidak disangka, mereka justru mendapati anaknya sudah meninggal.

Hasil otopsi menunjukkan, bahwa kematian mendadak AJ akibat keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus cereus (B.cereus).

Bacillus cereus (B.cereus)adalah bakteri yang membentuk spora yang menghasilkan racun, menyebabkan muntah dan diare.

Baca Juga : Untuk Bangun Tembok China, Kaisar Qin Shi Huang Korbankan 6000 Perawan

Setelah itu, pasta dan saus tomat serta makanan yang dimakan AJ kemudian dikirim ke laboratorium.

Ditemukan, ada racun bakteri besar yang merusak hati AJ sehingga mengambil nyawanya.

"Banyak orang makan pasta, atau jenis mie lainnya yang tersisa selama satu atau dua hari dan mereka baik-baik saja. Tetapi lebih baik berhati-hati dengan makanan yang sudah lewat selama lebih dari beberapa jam. Jika makanannya berbau aneh, yang terbaik adalah membuangnya," kata Dr. Bernald.

Siapa pun bisa berisiko terinfeksi Bacillus cereus.

Karena bakteri jenis ini mudah menempel pada kelompok makanan seperti daging, susu, sayuran, dan ikan.

Adapun gejala utama keracunan akibat bakteri ini yaitu buang air besar dan kram otot perut sekitar 6-15 jam setelah makanan dikonsumsi.

Parahnya lagi, gejala-gejala ini dapat berlangsung sekitar 24 jam.

Selain itu, muntah juga bisa menjadi gejalanya, meski jarang terjadi pada keracunan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus.

Bentuk keracunan emetik biasanya terjadi sekitar 30 menit hingga 6 jam setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri Bacillus cereus dengan struktur molekul protein kecil.

Baca Juga : Dituding Bawa Kabur Aurel dan Azriel Saat Perayaan Ulang Tahun KD, Ashanty Muak Sampai Katakan Ini

Sementara itu, dokter telah mencatat manifestasi klinis lain akibat Bacillus cereus, termasuk mastitis, peradangan parah, gangren, meningitis infeksi, selulitis, peradangan mata, abses paru-paru, endokarditis.

Sedangkan pada bayi yang baru lahir, bisa berisiko menyebabkan kematian.

Maka, cara terbaik menghindari infeksi Bacillus cereus dengan menyiapkan makanan sendiri dan tetap berhati-hati, serta hindari pula mengonsumsi makanan sisa kemarin yang tidak habis dimakan.