Dipaksa Lakukan Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Tuntut Pihak Rumah Sakit

By Ine Yulita Sari, Sabtu, 6 April 2019 | 13:35 WIB
Ilustrasi melahirkan caesar (pixabay)

Nakita.id - Anestesi atau obat bius biasanya diberikan kepada ibu yang akan melahirkan dengan cara operasi caesar.

Tapi seorang dokter di California mengoperasi calon ibu ini tanpa anestasi untuk operasi caesar darurat.

Hal ini dilakukannya sampai wanita ini akhirnya menangis dan menjerit kesakitan.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Dilansir dari Intisari Online, wanita itu pun mengajukan gugatan yang diajukan di San Diego County.

Menurut catatan gugatan itu, bahwa wanita itu sudah mengatakan kepada dokternya ia merasakan semua sayatan operasi, namun tidak diindahkan oleh dokter, hingga akhirnya dia pingsan karena kesakitan.

Pada bulan Juli 2018, wanita berusia 25 tahun ini dan pasangannya menggugat Tri-City Medical Center di Oceanside, California, karena malapraktek medis dan tekanan emosional dari prosedur tersebut.

Baca Juga : Rayakan Ultah Anak, Mayangsari Pamerkan Bukti Keluarganya Super Kompak

"Keamanan dan kualitas pasien adalah prioritas utama untuk Tri-City Medical Center dan semua mitra kami," kata juru bicara pusat medis dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Tri-City Medical, mereka menyebut bahwa klaim pasangan itu ‘keterlaluan’ dan mengatakan bahwa calon ibu itu sudah diberi anestesi.

“Pasien sudah diberikan anestesi sebelum operasi,” kata rumah sakit itu dalam pernyataannya.

“Kami senang bahwa bayi itu ‘sehat’ dan ‘bahagia’.”

Baca Juga : Moms Ingin Cepat Pulih Usai Operasi Caesar? Rajin Konsumsi Makanan ini Yuk!

Dalam sebuah wawancara dengan BuzzFeed News, pasangan itu mengatakan bahwa tepat sebelum operasi, dokter tampaknya menggosok sesuatu pada kulit Delphina Mota, yang mereka anggap semacam anestesi lokal topikal.

Namun, Mota mengatakan bahwa dia merasakan segalanya saat dokter mulai memotong kulitnya.

“Duh, saya mulai berteriak dan saya ingat saya pun pingsang,” kata Mota.

“Mereka harus memegangku karena seluruh tubuhku merasakan sakit ini.”

Menurut dokumen pengadilan, inilah kronologi yang mereka ceritakan. Mota dan pasangannya, berjalan ke rumah sakit pada pagi tanggal 15 November 2017.

Mota hamil sudah lebih dari 41 minggu, dan mereka mengharapkan dapat melahirkan dengan cara diinduksi.

Namun, pada pukul 5.21 pagi berikutnya, dokter tidak dapat mendengar lagi detak jantung bayinya. Kemudian, Sandra Lopez, sang dokter, memerintahkan operasi caesar darurat.

Mota dibawa ke ruang operasi dan seorang ahli anestesi dipanggil beberapa kali, tetapi, menurut aduan Mota, dia tidak menjawab panggilan itu melalui interkom.

Baca Juga : Butuh 6 Bulan Untuk Mengungkap Pelaku Teror Mistis ke Keluarga Ruben Onsu, Ini Sosoknya!

Mota telah diberikan epidural pada malam sebelumnya, tetapi, “itu tidak berpengaruh pada area bedah untuk operasi Caesar, yang terletak di perut.”

Mota mengatakan bahwa ia telah memberi tahu perawat bahwa ia merasakan epidural hilang.

Begitu berada di ruang operasi, dia berkata juga merasakan dokter menggosokkan sesuatu pada badannya.

“Saya mendengar dokter berkata, ‘kita harus melakukannya, kita harus melakukannya’,” kata Mota. “Seluruh ruangan itu seperti kacau.”

Baca Juga : 9 Tahun Kerja Bareng, Kondisi Rumah Merry Bikin Raffi Ahmad Kaget! Sempit dan Dekat Kuburan

Dalam gugatan tidak disebutkan apakah anestesi lokal digunakan sebelum operasi.

Menurut pengaduan yang diajukan di pengadilan, ahli anestesi, David Seif, terus berhadapan ketika Lopez berkata, "Ikatkan dia."

Lengan dan kaki Mota diikat ke meja tepat sebelum dokter mulai membuat sayatan.

Dalam "Laporan Operatif" Lopez, yang dikutip dalam komplain, dokter menggambarkan bagaimana dia membuat sayatan tanpa anestesi dan memisahkan otot perut Mota untuk mencapai rahimnya sebelum Seif, ahli anestesi, berjalan ke ruangan.

Baca Juga : Menu Lebaran Unik: Sayur Godog Udang Kecombrang yang Bikin Kangen

"Mota menangis dan menjerit di bagian atas paru-parunya, bahwa dia bisa merasakan semua yang terjadi dan juga memohon bantuan, dan agar Tergugat berhenti memotongnya," sampai dia pingsan, demikian menurut pengaduan.

Pasangannya, yang berdiri di dekat pintu ruang operasi, tampaknya mencoba masuk tetapi dicegah.

"Aku hanya terus berkata kepada perawat yang menahanku sambil berkata, 'Aku tahu kamu tidak memotongnya tanpa anestesi,'" kata pasangan Mota.

Baca Juga : Sudah Tak Laku, Ini Deretan Artis Sinetron yang Rela Jadi Tukang Sayur Hingga Penjual Sate Demi Bisa Makan

Sang ayah bayi mengatakan, dia mengerti mengapa keputusan operasi caesar dilakukan.

Agar bayinya dikeluarkan sesegera mungkin atau bayinya bisa saja mati.

Sayangnya, dia mempertanyakan mengapa rumah sakit itu tidak siap dengan operasi caesar yang lebih baik.

Bayi perempuan mereka, Cali, baik-baik saja, dan ‘bahagia’, menurut Mota.

Pada tuntutannya, Mota mengajukan ganti rugi terhadap rumah sakit sebesar $ 5,75 juta (atau sekitar 81 milyar rupiah).

Baca Juga : Alami Demam Tinggi, Ani Yudhoyono Harus Dilarikan ke ICU, Begini Kondisinya Sekarang

Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari Online dengan judul Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit, Tak Terbayang Sakitnya