Sempat Selfie di Kantor Polisi, Pelaku Pengeroyokan Audrey Justru Mengaku Sebagai Korban

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 11 April 2019 | 09:15 WIB
Tujuh remaja putri berstatus siswi SMA yang terseret dalam dugaan kasus penganiayaan remaja putri berstatus siswi SMP menyampaikan klarifikasi, di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) petang WIB. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Melalui siaran langsung di Facebook Tribun Pontianak, saat konferensi pers, ketujuh remaja tersebut bergiliran menyampaikan permintaan maafnya kepada korban dan keluaranya.

Mereka pun mengaku tidak melakukan pengeroyokan namun terjadi perkelahian satu lawan satu.

Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sederhana, Nuget Tahu Menggoda untuk Camilan Si Kecil

"Saya salah satu dari pelaku 12 orang ini. Terutama saya meminta maaf kepada korban dan kepada keluarga korban," ucap salah seorang terduga pelaku, seperti dikutip dari tayangan siaran langsung Tribun Pontianak.

Tak hanya meminta maaf, terduga pelaku tersebut justru mengaku dirinya kini juga menjadi korban, Moms.

Gadis berkerudung dengan jaket putih itu pun mengaku dirinya kini juga menjadi korban karena banyak di-bully dan dicaci oleh publik.

"Dan kalian semua harus tahu, di sini saya juga korban. Karena sekarang saya juga di-bully, dihina, dicaci maki, ditetor," akunya.

Ia bahkan mengatakan bahwa semua pemberitaan mengenai kronologi pengeroyokan itu tidaklah benar.

"Padahal kejadiannya tidak seperti itu. Tidak ada penyekapan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran. Tidak ada membenturkan kepalanya ke aspal itu tidak ada. Apalagi untuk merusak keperawanannya," pungkasnya.

Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sederhana, Ini Menu Makan Si Kecil Seharian 

Seperti tak merasa bersalah, para terduga pelaku ini bahkan sebelumnya sempat berfoto selfie dan membuat Instagram stories saat berada di kantor polisi.

Menurut keterangan Tribun Pontianak, pelaku utama dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap siswi SMP ini diduga berjumlah tiga orang.