Sering Dilakukan Orangtua, Ini Kebiasaan Makan Salah pada Anak

By Nakita_ID, Kamis, 11 April 2019 | 11:00 WIB
Ilustrasi anak (pixabay.com/tookapic)

Nakita.id -Moms, alangkah senangnya hati saat melihat Si Kecil makan dengan lahap.

Kegiatan makan mungkin menjadi salah satu hal yang membahagiakan.

Selain tentunya untuk menghilangkan rasa lapar, tapi kegiatan makan bersama menjadi sarana menghangatkan keluarga.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh saat si batita bisa makan bersama Moms dan Dads di meja makan.

Baca Juga : Ibu Korban Kasus #JusticeForAudrey Ungkap Trauma, Hasil Visum Polisi Justru Beberkan Ini

Ia akan merasakan suasana keluarga serta merasa dihargai karena orangtua pasti menanyakan si kecil tentang keinginan makannya.

Buntut-buntutnya, si kecil pasti akan makan dengan lahap.

Keuntungan lain, dengan dibiasakan makan di meja makan, si batita belajar etiket di meja makan.

Seperti belajar bersabar (saat menunggu mengambil atau diambilkan nasi dan lauk-pauk), belajar cara menggunakan peralatan makan yang tepat, belajar untuk tidak berisik ketika mengunyah, dan lainnya.

Namun, tanpa sadar kita masih menerapkan kebiasaan makan yang salah pada anak, contohnya:

Baca Juga : Perlukah Panik Bila Bayi Lahir dengan Tanda Kebiruan di Bokong?

Makan bisa diganti susu

Ada beberapa anak sulit makan, tapi begitu suka susu.

Lalu dengan alasan agar anak enggak ngambek, orangtua pun jadi terlalu sering memberinya susu untuk mengganti makan.

Tindakan ini keliru. Karena meski susu mengandung gizi yang baik untuk pertumbuhan anak, tapi anak butuh lebih dari sekadar gizi.

Baca Juga : Tak Mau Punya Perut Buncit? Hindari 4 Hal Ini Tiap Pagi Ya, Moms!

Dalam proses makan, anak belajar banyak hal.

Anak belajar mengunyah, menggigit, dan lain sebagainya.

Susu perlu diberikan namun pemberiannya harus diatur karena makanan utama yang dibutuhkan anak adalah makanan pokok yang bergizi seimbang.

Anak suka makanan gurih

Fast food seperti ayam goreng, kentang goreng, burger, dan lainnya tidak disarankan buat balita karena tinggi garam, tinggi lemak, tinggi bumbu penyedap, dan lainnya.

Baca Juga : Moms, Lakukan 4 Kegiatan Ini Sebelum Hamil Agar Tidak Menyesal Kelak

Jika ia terbiasa makan fastfood yang gurih, akan sulit baginya menikmati makanan rumah yang kaya gizi.

Secara perlahan kita perlu mengubah kebiasaan ini dengan menyediakan beragam hidangan sehat yang kreatif sehingga memikat selera makan anak.

Membatasi

Ada budaya yang mengatakan bahwa anak belum boleh dikasih ikan atau daging.

Ini keliru, sebab anak butuh asupan zat besi yang cukup.

Selain untuk mendukung pertumbuhan fisiknya, juga untuk menghindari anemia.

Ikan dapat dihilangkan sisik dan durinya saat diolah sehingga menjadi makanan yang aman dikunyah.

Baca Juga : Hasil Survei: 50% Moms Kurang Tidur Apalagi Kalau Banyak Anak

Daging dapat diolah menjadi makanan yang empuk, namun tetap lezat.

Orangtua memakai cara-cara pemaksaan 

Itu dilakukan agar anak mau makan.

Seperti memarahinya atau membentaknya.

Baca Juga : Moms, Waspadai Empat Hal Ini Saat Hamil, Segera Periksa ke Dokter

Padahal mungkin saja ia tidak mau makan karena sedang sakit, sakit gigi, gangguan psikologis, bosan dengan penyajian yang itu-itu saja dan lainnya.

Atasi dahulu penyebab tersebut sampai ia mau makan kembali.