Cerdas di Sekolah, Siswa ini Sengaja Tak Diluluskan karena Protes Kebijakan Kepala Sekolah

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 19 Mei 2019 | 08:27 WIB
ilustrasi siswa SMA (KOMPAS.com/A. Handoko)

Ia kemudian melayangkan protesnya tentang peraturan sekolah yang meminta siswa pulang bila siswa terlambat masuk sekolah pada jam yang ditentukan, larangan memakai jaket terutama pada musim hujan dan cuaca dingin.

Setelah itu, kepala sekolah justru meminta Aldi mengumpulkan teman-temannya yang lain. 

"Jika banyak yang setuju dengan saya dan bersedia berkumpul, kepala sekolah akan mengubah kebijakannya," ujar Aldi.

Tak disangka, Aldi berhasil mengumpulkan 200 siswa lainnya.

Baca Juga: Terungkap, Kepala Sekolah Jadi Otak atas Kasus Gadis yang Dibakar Hidup-hidup Oleh Teman Sekolahnya

"Tetapi ketika semua berkumpul bukannya menepati janji, kepala sekolah justru memojokkan saya di hadapan seluruh siswa dan guru, Dia tidak menepati janjinya," tambah Aldi.

Disusul berbagai drama lain antara Aldi dan kepala sekolahnya hingga puncaknya, Aldi dipanggil ke ruang kepala sekolah.

Ia diancam tidak diluluskan oleh kepala sekolah bila Aldi tak mau pindah sekolah.

"Saya akan dibiayai jika mau pindah sekolah. Tapi saya menolak tetap tidak mau karena saya akan ujian. Kepala sekolah mengancam tidak akan meluluskan. Saya tetap menolak. Kepala sekolah akhirnya mengatakan terserah kamu, saya sudah menyerah," tutur Aldi.

Baca Juga: Kejam, Gadis Diperkosa Kepala Sekolah, 2 Guru dan 15 Temannya

Aldi diminta menanggung risiko karena dianggap telah melawan dan menentang kepala sekolah, serta tak menghormati guru.

Kakak ipar Aldi yang juga kut menangani kasus tersebut mengaku kecewa dengan sikap dan keputusan tidak adil dari sang kepala sekolah.

Bahkan, kepala sekolah sempat mengutus dua guru ke rumah Aldi dan mengancam orangtua Aldi bila ingin anaknya lulus, Aldi dan orangtuanya harus datang ke rumah kepala sekolah.

"Kepala sekolah justru sebut permintaan maaf itu tidak diterima karena dilakukan di hari Minggu bukan jam kerja. Begitu kata kepala sekolah dan adik saya tetap dinyatakan tidak lulus karena keputusan kepala sekolah. Guru-gurunya banyak yang nangis karena tahu Aldi anak baik dan peringkat dua di jurusannya," kata Rusman.