#LovingNotLabelling: Terlanjur Beri Label ke Anak? Ini Cara Perbaiki Persepsi Anak Tentang Jati Dirinya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 23 Mei 2019 | 08:11 WIB
tak terlambat memperbaiki label yang telah diberikan pada anak (freepik)

Nakita.id - Banyak orangtua tak sadar, memberi label pada anak akan memberi dampak panjang nagi anak di masa medatangnya.

Misalnya mengatakan "Kamu malas banget sih", "Kamu itu bodoh sekali", atau "Kamu pemalu banget, begitu saja tidak bisa".

Bila iya, mulai saat ini Moms harus berhenti melabel anak ya Moms.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya

Sebab, baik label positif maupun negatif punya dampak masing-masing bagi kepribadian dan tumbuh kembang Si Kecil.

Oleh sebab itu, kampanye #LovingNotLabelling kini sangat digalakkan oleh berbagai pihak.

Menurut Alex Russell, seorang psikolog klinis di Toronto dan penulis buku Drop the Worry Ball: How to Parent in the Age of Entitlement mengatakan, ini merupakan suatu hal yang rumit.

"Ini rumit - wilayah abu-abu antara pelabelan dan validasi," katanya, dilansir dari laman cbc.ca.

Baca Juga: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia karena Kanker Nasofaring, Berapa Lama Penderita Kanker Nasofaring Dapat Bertahan?

Maka, penting bagi orangtua untuk memerhatikan segala hal tentang anak dan membantu anak mengenal diri mereka sendiri untuk membantu mengkonfirmasi identitas anak dan memvalidasi rasa diri mereka.

Alex Russell mengatakan, namun seringkali cara orangtua salah dalam memberitahukan anak mereka.