Nakita.id - Banyak orangtua tak sadar, memberi label pada anak akan memberi dampak panjang nagi anak di masa medatangnya.
Misalnya mengatakan "Kamu malas banget sih", "Kamu itu bodoh sekali", atau "Kamu pemalu banget, begitu saja tidak bisa".
Bila iya, mulai saat ini Moms harus berhenti melabel anak ya Moms.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya
Sebab, baik label positif maupun negatif punya dampak masing-masing bagi kepribadian dan tumbuh kembang Si Kecil.
Oleh sebab itu, kampanye #LovingNotLabelling kini sangat digalakkan oleh berbagai pihak.
Menurut Alex Russell, seorang psikolog klinis di Toronto dan penulis buku Drop the Worry Ball: How to Parent in the Age of Entitlement mengatakan, ini merupakan suatu hal yang rumit.
"Ini rumit - wilayah abu-abu antara pelabelan dan validasi," katanya, dilansir dari laman cbc.ca.
Maka, penting bagi orangtua untuk memerhatikan segala hal tentang anak dan membantu anak mengenal diri mereka sendiri untuk membantu mengkonfirmasi identitas anak dan memvalidasi rasa diri mereka.
Alex Russell mengatakan, namun seringkali cara orangtua salah dalam memberitahukan anak mereka.
Sehingga hanya fokus pada apa yang orangtua takutkan, dan cenderung mengabaikan hal lainnya.
"Ketika apa yang kita perhatikan adalah sesuatu yang negatif, seorang anak menjadi cemas, misalnya. Semakin banyak anak mendengar tentang dirinya, semakin ia menjadi bagian dari identitasnya," ungkapnya.
Pada akhirnya, hanya memerhatikan apa saja perilaku anak yang orangtua tidak sukai sejak awal.
Baca Juga: Lakukan #5MenitAja Saat Puasa, Dijamin Dapatkan Tubuh Langsing Saat Lebaran! Mau Coba?
Jika Moms memberi label anak seperti tidak teratur atau malas, dan secara terus-menerus mengatakannya, itu bisa menciptakan ketidakberdayaan pada anak.
Bagaimana Bila Sudah Terlanjur?
Tentu saja beberapa orangtua merasa kampanye ini terlambat karena terlanjur memberi label pada anak.
Tenang saja Moms, tidak ada yang terlambat!
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Sebut Anak 'Pembohong', Lakukan Ini Saat Si Kecil Berbohong
Moms tetap bisa mengontrol Si Kecil, meski telah memberi label sebelumnya.
Bagaimana caranya? Tanyakan pada Si Kecil, kualitas apa yang ia miliki.
Dengan cara tersebut, mereka tidak terlalu mengidentifikasi satu label yang biasa dilontarkan orangtuanya.
Bagi orangtua yang menggunakan pujian deskriptif, Moms bisa membagikan definisi tentang jati diri anak menurut pandangan yang bisa mereka terima.
Pujian deskriptif menggambarkan tindakan anak dengan cara spesifik.
Akan lebih baik bila memberi tahu anak, "Kamu murah hati, karena mau membagi makanan," atau "Mandiri ya anakku, bisa memakai baju sendiri."
Baca Juga: Ini Trik Cerdas Agar Kosmetik Tak Hilang Saat Mudik, Salah Satunya Pakai Kaos Kaki
Dengan cara tersebut, anak lebih tahu bagaimana potensi dirinya meski mendapat label dari orangtuanya.
Tentu hal ini tak terlambat dilakukan, bukan?
Source | : | Nakita.id,thebump.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR