Sebelum Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri, Seorang Sahabat Sebut Terduga Pelaku Bersikap Janggal dan Kerap Menghilang

By Ratnaningtyas Winahyu, Selasa, 4 Juni 2019 | 12:34 WIB
Sikap pelaku bom bunuh diri berbeda dari biasanya (TribunSolo.com/Istimewa/Asep Abdullah Rowi)

Nakita.id – Aksi bom bunuh diri kembali terjadi di Indonesia.

Kali ini, aksi tersebut terjadi di depan pos pantau lalu lintas di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin (3/6/2019).

Mengutip dari tribunnews.com, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, terduga pelaku aksi bom bunuh diri ini diketahui bernama Rofik Asharudin yang merupakan warga lokal.

Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Beberapa waktu terakhir sebelum aksi bom bunuh diri ini terjadi, salah satu teman Rofik yang bernama Masil (19) mengatakan bahwa perilaku Rofik tak seperti biasanya.

Masil mengungkapkan, Rofik bersikap lebih tertutup akhir-akhir ini.

Hal itu lantas membuat teman-teman dan warga sekitar kesulitan untuk berkomunikasi dengan Rofik.

Meski begitu, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.

 

Baca Juga: Hadir dalam Sidang Vanessa Angel, Feby Febiola Tunjukkan Dukungan untuk Sang Sahabat

Hanya saja, Masil dan teman-temannya yang lain tidak mengetahui penyebab pasti yang membuat Rofik mengalami perubahan drastis.

Masil menduga, Rofik bisa bertindak senekat ini karena telah dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal.

Bahkan, Rofik diketahui kerap menghilang secara misterius, namun ia bisa tiba-tiba kembali ke rumah lagi.

 

Baca Juga: Terungkap! Identitas Terduga Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri di Kartasura yang Masih Dalam Keadaan Kritis

"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," tutur Masil.

Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51) juga mengatakan hal serupa. 

Pelaku yang berusia 22 tahun ini diketahui bersikap lebih tertutup sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) sekitar dua tahun lalu.

"Tidak ada yang tahu ke mana perginya. Tapi, orang tuanya sempat mengeluh anaknya tidak pulang. Kemudian, mendadak dia pulang," jelas Sudalyatno.

 

Baca Juga: Tiba-tiba Sesak Saat Makan, Fitri Carlina Divonis Idap Penyakit Jantung! Kita Juga Harus Waspada!

Dugaan pencucian otak yang dialami Rofik juga semakin kuat dengan adanya perubahan sikap Rofik yang menjadi enggan untuk diajak pergi ke masjid.

Sudalmanto mengatakan dulu Rofik dikenal aktif berkegiatan di masjid tempatnya tinggal di Kranggan Kulon Rt 1/2, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Dulu waktu SMA justru aktivis masjid di sini. Namun, selepas SMA justru pendiam dan jarang berkumpul lagi, " kata Sudalmanto.

Baca Juga: Jangan Khawatir Moms, Cara Mempertahankan Pola Makan Sehat di Hari Raya Mudah Lho!

Semenjak lulus SMA, Rofik bekerja serabutan.

Sehari-hari, Rofik bekerja sebagai penangkap burung, pernah juga berjualan gorengan.

"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung. Sempat juga jualan gorengan," kata Sudalmanto.

#GridNetworkJuara

Baca Juga: Mudik Nyaman dan Tenang, Ini Tips Aman Meninggalkan Mobil Saat Sedang Parkir