Moms Sering Dengar Mitos Makan Seafood dan Es Jeruk Keracunan? Ini Penjelasan Dokter Reisa Broto Asmoro

By Cecilia Ardisty, Rabu, 26 Juni 2019 | 16:24 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro menjelaskan mitos makan seafood dan es jeruk (Nakita.id - Indah Permatasari)

Nakita.id - Siapa yang tidak suka seafood? Pasti beberapa di antara kita menyukainya.

Seafood memiliki beragam masakan yang tidak bisa dibenci seperti kepiting, lobster, udang, cumi, ikan, dan sebagainya.

Meskipun sangat disukai, Moms pernah mendengar mitos makan seafood dan es jeruk mematikan, bukan.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Mitos seperti ini tentu membuat Moms merasa resah, apalagi kalau Si Kecil suka keduanya.

Kalau mengurangi asupan seafood pada Si Kecil, berdampak kekurangan protein dan omega 3 untuk kepintarannya.

Wah lalu bagaimana ya solusinya agar Si Kecil tetap terpenuhi nutrisinya? 

Baca Juga: Putrinya Masih Berusia 4 Tahun, Dokter Reisa Broto Asmoro Sudah Ketemu Keluarga Calon Besan!

Tenang, Moms Dokter Reisa Broto Asmoro punya jawabannya untuk Moms.

Dokter Reisa Broto Asmoro

Melalui kanal YouTubenya, Dokter Reisa Broto Asmoro menjelaskan mitos makan seafood dan es jeruk.

Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan banyak orang beranggapan bahwa kekhawatiran terhadap keracunan didasari adanya kandungan arsen yang ada di dalam udang kalau bercampur dengan vitamin C itu bisa menyebabkan keracunan di tubuh.

Padahal kita harus tahu dulu jenis arsen yang ada di dalam udang, karena jenis arsen itu beda-beda.

Baca Juga: Sedang Jalani Diet Keto, Maia Estianty Kepergok Minum Kopi di Italia, Ternyata Ini Lo Kopi Anti Lapar

"Arsen pada udang adalah arsen organik, namanya adalah arsenobetaine.

Jadi dia itu tidak bersifat toxic dan tidak menyebabkan keracunan.

Dia tidak beracun, karena dia mudah banget diserap ke dalam sel dan mengalami metabolisme yang terbatas," jelas Dokter Reisa.

Baca Juga: Bukan karena Keturunan, Faktor Ini Bisa Sebabkan Si Kecil Terlahir dengan Bibir Sumbing, Kenali Sebelum Terlambat

Selain itu, Dokter Reisa juga menjelaskan bahwa udang sendiri mengandung arsen unorganik (yang bisa menyebabkan keracunan itu) tapi jumlahnya sangat sedikit, yaitu 0,2 - 0,5 mg/kg pada udang-udang yang berasal dari perairan yang tercemar oleh logam berat.

"Jadi kalau udang berasal dari perairan yang bagus, dia ga ada kandungan arsennya," kata Dokter Reisa.

Sementara keracunan arsen itu sendiri terjadi kalau misalnya Moms mengomsumsinya cukup banyak sekitar 70 - 200 mg arsen unorganik.

Jadi Moms baru bisa keracunan kalau mengonsumsi 100 kg udang yang dikonsumsi dalam satu waktu.

"Tapi ga mungkin kan kita makan 100 kg udang jadi sebenarnya ga apa-apa.

Arsennya cukup aman di dalam udang.

Lalu apa hubungannya dengan jus jeruk atau vitamin C?

"Biasanya jus jeruk kan mengandung vitamin C, sebenarnya banyak sih buah-buah lain yang mengandung vitamin C tapi entah kenapa yang terkenal jeruk.

Baca Juga: Tak Pernah Lagi Muncul di TV, Penyanyi Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini Jual Nasi Liwet Demi Sambung Hidup

Padahal kandunga kiwi jauh lebih tinggi vitamin C-nya.

Vitamin C sendiri memiliki peranan meningkatkan asam lambung.

Jadi buat orang-orang yang memang punya asam lambung terus naik asam lambungnya, terus kita ke masukan racun kayak arsen unorganik bisa meningkatkan jumlah (asam lambung) di dalam tubuh.

Tapi sebenarnya tanpa vitamin C pun, si arsen unorganik tadi tetap membuat keracunan." tutup Dokter Reisa.

Kesimpulannya, mitos makan udang dan jus jeruk membuat keracunan keliru Moms.

Moms bisa keracunan jika mengonsumsi seafood yang tersemar logam berat atau mengonsumsi udang dalam kapasitas tidak wajar.

#GridNetworkJuara