15 Kali Sabet Juara 1 Berbagai Lomba Tingkat Kabupaten, Siswa ini Tak Diterima Masuk SMP Negeri hingga Ia Bakar Belasan Piagamnya, Bupati Pekalongan Pun Bicara!

By Safira Dita, Jumat, 28 Juni 2019 | 13:17 WIB
Siswa bakar belasan piagam karena kecewa tidak diterima di sekolah impian (Pixabay/comfreak)

Nakita.id- Seorang siswa asal Pekalongan mendadak viral dan ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Pasalnya, siswa tersebut diketahui membakar habis belasan piagam yang ia miliki lantaran kecewa tidak diterima masuk sekolah impiannya.

Diketahui, siswa berprestasi sebuah SD negeri di Pekalongan berinisial Y (12) tersebut membakar belasan piagam penghargaan pada Minggu (23/6) lalu.

Dilansir dari kompas.com, sosok Y merupakan putra pasangan Sugeng Witoto (50) dan Sukoharti (45).

Ayah Y, Sugeng Witoto membenarkan aksi nekat anak ketiganya itu karena kecewa tidak diterima di sekolah favoritnya.

Y merasa piagam-piagam tersebut tidak berlaku lagi dengan kondisi saat ini karena dirinya tidak bisa masuk sekolah impiannya.

Piagam milik Y tersebut merupakan hasil dari berbagai kejuaraan seni dan agama yang diikuti dan beberapa menyabet juara satu tingkat Kabupaten Pekalongan.

Diketahui, ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar yang merupakan hasil kejuaraan yang diikuti dan berhasil menyabet juara satu.

Baca Juga: Beda dengan Tabiat Galih Ginanjar yang Umbar Aib Mantan Istri, Sonny Septian Justru Rutin Lakukan Hal Ini pada Fairuz A. Rafiq

"Di antaranya piagam penghargaan menulis halus, cerita islami, tilawah, dokter kecil dan lain sebagainya," kata Ayah Y yang berama Sugeng.

Menurut Sugeng anaknya mendaftar ke SMPN 1 Kajen dengan menggunakan sistem zonasi, karena wilayah rumahnya masuk radius 2.000 meter dari sekolah tersebut.

Ayah Y yang memperlihatkan penghargaan Y sewaktu SD

Minimnya sosialisasi dinas berwenang setempat terkait PPDB yang melalui tiga jalur yakni jalur zonasi, jalur prestasi dan jalur perpindahan orangtua, membuat anaknya terjebak dalam zonasi.

"Hari pertama pendaftaran saya mengantarkan anaknya melakukan pendaftaran online namun melalui jalur zonasi."

"Namun oleh guru dan kepala sekolah dasar, disarankan untuk masuk jalur prestasi."

"Di hari kedua, mendaftar ke jalur prestasi namun tidak bisa, mengingat sudah mendaftar di jalur zonasi."

"Saya, sebagai orangtua kecewa. Kita sudah mendaftar ke jalur prestasi kata pihak sekolah (SMP) tidak bisa, harusnya daftar di sekolah di luar zonasi," jelasnya.

Untuk mengobati kekecewaannya, Sugeng lantas mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta, yakni SMP Muhammadiyah 1 Kajen.

Baca Juga: Jengah dengan Nyinyiran Warganet, Gisella Anastasia Bingung Banyak yang Menghujat tapi Banyak yang Minta Foto Juga

Menganggapi hal tersebut, Bupati Pekalongan Jawa Tengah Asip Kholbihi turut buka suara terkait permasalahan tersebut.

Bupati Pekalongan itu mengaku prihatin atas kejadian yang dialami Y (12) kaena membakar belasan piagam penghargaan yang diperolehnya saat duduk di bangku sekolah dasar.

Dilansir dari kompas.com saat dihubungi via aplikasi WhatsApp, Bupati yang saat ini berada di Spanyol berharap kejadian yang dialami Y tidak terulang.

"Ke depan kami carikan jalan keluar terbaik bagi para siswa yang berprestasi," kata Asip, Jumat (28/6/2019).

Wah, semoga sistem pendidikan segera dibenahi agar tidak ada hal serupa yang terjadi.

Baca Juga: Arswendo Atmowiloto Derita Kanker Prostat, Kebiasaan Sepele Ini Bisa Jadi Pemicunya, Termasuk Terpapar Cahaya Smartphone