Tak Banyak yang Tahu, 5 Makanan Ini Ternyata Ampuh Cegah Kanker Paru-paru yang Renggut Nyawa Sutopo

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 7 Juli 2019 | 13:10 WIB
Sutopo Purwo Nugroho divonis kanker paru-paru sejak awal tahun 2018 (instagram.com/sutopopurwo)

Nakita.id – Minggu (7/7/2019) dini hari tadi, Indonesia dikejutkan dengan kabar meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini meninggal dunia karena penyakit kanker paru-paru stadium IV.

Saat divonis mengidap kanker paru-paru, tentu kabar tersebut membuat pria yang aktif menggunakan media sosial ini syok berat.

Apalagi mengingat semasa hidupnya, Sutopo tidak merokok dan selalu menjalani pola hidup sehat.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Seseorang yang bukan perokok memang bisa menjadi penderita kanker paru-paru.

Namun, jangan khawatir dulu Moms. Kanker paru-paru dapat dicegah dengan makanan, lo.

Melansir dari laman thealernativedaily.com, berikut beberapa makanan yang dapat mencegah kanker paru-paru:

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Mencegah Ketuban Pecah Dini Sesuai Saran Dokter, Salah Satunya Periksa Kehamilan Secara Teratur

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau sangat penting bagi tubuh, karena mengandung sifat anti-tumo.

Sayuran hijau juga merupakan sumber yang baik dari senyawa seperti sulforaphane dan indole-3-carbinol.

Kedua senyawa tersebut merupakan antioksidan yang kuat, yang dapat membantu proses detoksifikasi tubuh.

Para ilmuwan juga percaya bahwa sayuran hijau memiliki efek epigenetik, yang dapat membantu mematikan pemicu kanker.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Sutopo Sempat Sampaikan Keinginan Terakhir yang Berseberangan dengan Sang Ibu

Tidak hanya itu, mengonsumsi sayuran hijau juga dapat membantu tubuh untuk mengeluarkan hormon penting yang melawan tumor.

Maka dari itu, jangan lupa untuk makan sayur-sayuran hijau, seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan kale.

2. Kunyit

Kunyit adalah rempah-rempah yang populer digunakan di banyak negara Asia, salah satunya Indonesia.

Baca Juga: Sama-sama Derita Kanker di Akhir Hayat, Sutopo Purwo Nugroho Pernah Semangati Ani Yudhoyono Menuju Jalan Kesembuhan

Selain sering digunakan sebagai bahan pewarna makanan alami, kunyit juga dikenal akan khasiatnya yang baik untuk tubuh lo, Moms.

Kunyit memiliki kandungan anti-inflamasi alami dan telah digunakan sebagai obat untuk pengobatan alami di Asia.

Sejak berabad-abad yang lalu, kunyit telah dimanfaatkan untuk mengobati penyakit arthritis, masalah pernapasan, serta dimanfaatkan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Bumil Tertarik dengan Metode Melahirkan Spontan? Kenali Yuk Prosesnya!

Para peneliti di University of California juga menemukan kunyit ternyata dapat menginduksi apoptosis, yang merupakan proses penghancuran sel-sel tua dan cacat, yang kemudian digantikan dengan sel-sel baru.

Kunyit juga efektif untuk melawan berbagai jenis kanker, salah satunya sel-sel kanker paru-paru.

3. Jamur

Jamur mengandung senyawa yang dikenal sebagai beta-glukan sejenis polisakarid.

Baca Juga: Pernah Wujudkan Impian Sutopo, Raisa Turut Ucapkan Belasungkawa

Sebuah studi yang melibatkan hewan telah menunjukkan bahwa polisakarida ini dapat membantu memberikan sel kekebalan anti kanker yang membunuh langsung tumor yang sedang tumbuh.

4. Salmon

Berdasarkan sebuah penelitian, salmon juga mengandung zat-zat yang kaya akan vitamin D dan omega-3 asam lemak, sehingga dapat membantu melindungi tubuh dari kanker paru-paru.

5. Teh hijau

Baca Juga: Masih Harmonis di Usia 7 Tahun Pernikahan, Ashanty Akui Anang Jago di Ranjang:

Baru-baru ini, sebuah penelitian telah menemukan senyawa yang disebut EGCG pada teh hijau.

Senyawa ini dapat memperlambat dan menghambat pertumbuhan sel-sel tumor dan kanker paru-paru.

Bagaimana Moms, sudahkah Moms mengonsumsi salah satu makanan yang disebutkan di atas?

#GridNetworkJuara

Baca Juga: Banyak yang Keliru, Proses Melahirkan Spontan Tidak Sama dengan Melahirkan Normal, Apa Perbedaannya?