Ini adalah fenomena alami karena proses menua akan mengakibatkan penurunan fungsi sistem organ seperti sistem sensorik, saraf pusat, pencernaan, kardiovaskular, dan sistem respirasi.
“Proses menua secara alamiah akan dialami oleh setiap manusia. Proses ini akan terus berjalan, tidak dapat dihentikan atau dicegah, hanya dapat diperlambat,” ujar dr. Rensa, Sp.PD-K.Ger – Sub Spesialis Geriatri saat ditemui Nakita.id di RS Atma Jaya.
Fungsi fisiologis juga akan menurun saat kita menua, sehingga penyakit di atas akan lebih mudah menyerang lansa.
Baca Juga: Museum Diakui Jadi Rumahnya, Terbongkar Rumah Asli Barbie Kumalasari: Beda Jauh!
Selain itu ada juga perubahan komposisi tubuh seperti penurunan masa otot, peningkatan masa dan sentralisasi lemak, serta peningkatan lemak intramuskular.
dr. Rensa juga mengatakan bahwa lansia di Indonesia didominasi oleh lansia muda yaitu 60-69 tahun, dan sudah banyak yang berkonsultasi ke rumah sakit.
“Dari 100 lansia terdapat sekitar 27 lansia yang sakit. Dibandingkan tahun 2015 angka kesakitan lansia hanya turun sekitar 2 persen. Sebesar 7,68 persen lansia pernah rawat inap dalam setahun terakir. Persentase lansia yang sakit lebih dari tiga minggu juga cukup besar,” ujar dr. Rensa.
Kualitas hidup seseorang ketika tua dianggap akan semakin menurun seiring dengan menurunnya fungsi otak dan tubuh.
Masalah penurunan fungsi tubuh yang ada pada pasien Geriatri biasanya dimulai dari:
1. Imobilisasi
Keadaan yang satu ini adalah di mana kita kehilangan kemampuan untuk bergerak, bahkan bisa terbaring selama 3 hari.