Barbie Kumalasari Mengaku Bisa Berhubungan Intim hingga 8 Kali Sehari, Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti?

By Kunthi Kristyani, Kamis, 18 Juli 2019 | 18:37 WIB
Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari (Instagram/ @galihginanjar)

Perasaan tidak aman terhadap hubungan dapat muncul

"Tidak berhubungan intim dalam pernikahan dapat menimbulkan rasa bersalah dan menurunkan kadar oksitosin serta hormon ikatan lainnya," kata Les Parrott, PhD, seorang psikolog dan penulis buku Saving Your Marriage Before It Starts.

Baca Juga: Penuh Haru! Seorang Ibu Histeris Saat Bertemu Anaknya yang Sempat Menghilang Selama 30 Tahun

"Hal ini juga dapat meningkatkan kekhawatiran salah satu dari pasangan akan curiga pasangannya telah menyalurkan kebutuhan seksualnya kepada orang lain," tambahnya.

Munculnya perasaan tertekan di pihak wanita

Sebuah studi dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menunjukkan, wanita merasa lebih tertekan ketika mereka berhenti berhubungan intim.

Namun, bukan karena hubungan intim semata yang menyebabkan perasaan ini.

Tim peneliti menemukan bahwa wanita yang pasangannya mengenakan kondom memiliki perasaan sedih.

Baca Juga: Bukan Ikut #AgeChallenge, Model 28 Tahun Ini Tampak Tua Penuh Keriput karena Kondisi Langka Ini

Hal ini terkait beberapa senyawa yang ditemukan dalam air mani (termasuk melatonin, serotonin, dan oksitosin) yang mungkin memiliki manfaat meningkatkan suasana hati bagi wanita berhubungan intim tanpa kondom.

Penurunan risiko infeksi saluran kemih

Hampir 80 persen dari infeksi saluran kemih terjadi dalam waktu 24 jam dari hubungan intim.

Saat berhubungan intim, bakteri dalam miss V dapat terdorong ke dalam uretra.

Baca Juga: Gerah Lihat Nyinyiran Nikita Mirzani, Artis Senior Anwar Fuady Beri Kritikan Menohok: 'Jangan Serampangan!'

Hal itu menyebabkan infeksi.

Jadi, dampak positif seseorang jarang atau berhenti berhubungan intim adalah risiko untuk terkena infeksi saluran kemih menurun.