Barbie Kumalasari Mengaku Bisa Berhubungan Intim hingga 8 Kali Sehari, Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti?

By Kunthi Kristyani, Kamis, 18 Juli 2019 | 18:37 WIB
Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari (Instagram/ @galihginanjar)

Nakita.id - Hari ini, Kamis (18/7/2019) Barbie Kumalasari akhirnya menjenguk Galih Ginanjar di rutan Polda Metro jaya.

Hampir satu minggu Barbie Kumalasari tidak bertemu sang suami yang ditahan karena menjadi tersangka kasus vlog ikan asin.

Awalnya Kumalasari ingin menjenguk Galih usai pemeriksaan, namun batal karena pemeriksan itu memakan waktu hingga 12 jam.

Sebelum hari ini menjenguk, Kumalasari mengaku merindukan sang suami.

Baca Juga: Sempat Berseteru Lewat Sosmed, Pertikaian Salmafina dan Sunan Kalijaga Diterawang Denny Darko Dipengaruhi Pihak Ketiga

Karena tak bisa sayang-sayangan dengan suami, Kumalasari sempat mencurahkan kasih sayangnya pada kucing miliknya.

Terlepas dari kasus ikan asin, Kumalasari pernah mengaku dirinya termasuk wanita yang betah di ranjang.

Beberapa waktu lalu, Kumalasari berani blak-blakan urusan ranjangnya dengan suami.

Ia mengaku kerap melakukan hubungan intim dengan suami, bahkan di awal pernikahan pada tahun 2015, ia bisa berhubungan sampai 8 kali dalam sehari.

"Waktu awal-awal nikah sih sehari delapan kali berhubungan intim sama suami," ujar Kumalasari saat ditemui di Gedung Trans TV, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2019) dilansir dari Wartakota.

Baca Juga: Kini Bahagia dengan Nia Ramadhani, Terungkap Ardi Bakrie Pernah Berpacaran dengan Sosok Fenomenal Ini di Masa Lalu

Namun hingga waktu wawancara tersebut, intensitas hubungan intimnya dengan suami mulai berkurang, menjadi 3 kali sehari.

"Ya sekarang sih berkurang ya bukan delapan kali lagi. Ya sehari tiga kali lah berhubungan intim. Lama-lama kewalahan juga (sehari delapan kali)," ucapnya.

Lantas apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang tiba-tiba tidak lagi melakukan hubungan intim?

Berhenti berhubungan intim dengan beragam alasan seperti sibuk bekerja, perpisahan karena urusan tertentu, hingga perceraian ternyata memiliki beragam dampak bagi kesehatan, baik positif maupun negatif.

Baca Juga: 5 Tahun Pendam Sakit Hati pada Mantan Suami, Akhirnya Ayu Ting Ting Luluh dan Izinkan Enji Bertemu Bilqis Asal Penuhi Satu Syarat Ini

Lebih cemas

Peneliti Skotlandia menemukan, orang yang berhenti berhubungan intim harus berjuang keras mengatasi stres, seperti berbicara di depan umum, dibandingkan dengan mereka yang melakukan hubungan setidaknya sekali selama dua minggu.

Saat berhubungan intim, otak merilis bahan kimia yang mendorong perasaan bahagia dan nyaman, seperti endorphin dan oksitosin.

Baca Juga: Kulit Kaki Kering Bikin Tak Percaya Diri? Perawatan Sederhana Ini Efektif Mengatasinya, Cukup #5MenitAja

Kekebalan tubuh menurun

Para peneliti di Wilkes-Barre University di Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan orang yang melakukan hubungan intim sekali atau dua kali dalam seminggu menikmati dorongan 30 persen di immunoglobulin A (IgA) dibandingkan dengan mereka yang jarang berhubungan atau tidak pernah berhubungan intim.

IgA merupakan salah satu garis pertama pertahanan tubuh terhadap virus.

Perasaan tidak aman terhadap hubungan dapat muncul

"Tidak berhubungan intim dalam pernikahan dapat menimbulkan rasa bersalah dan menurunkan kadar oksitosin serta hormon ikatan lainnya," kata Les Parrott, PhD, seorang psikolog dan penulis buku Saving Your Marriage Before It Starts.

Baca Juga: Penuh Haru! Seorang Ibu Histeris Saat Bertemu Anaknya yang Sempat Menghilang Selama 30 Tahun

"Hal ini juga dapat meningkatkan kekhawatiran salah satu dari pasangan akan curiga pasangannya telah menyalurkan kebutuhan seksualnya kepada orang lain," tambahnya.

Munculnya perasaan tertekan di pihak wanita

Sebuah studi dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menunjukkan, wanita merasa lebih tertekan ketika mereka berhenti berhubungan intim.

Namun, bukan karena hubungan intim semata yang menyebabkan perasaan ini.

Tim peneliti menemukan bahwa wanita yang pasangannya mengenakan kondom memiliki perasaan sedih.

Baca Juga: Bukan Ikut #AgeChallenge, Model 28 Tahun Ini Tampak Tua Penuh Keriput karena Kondisi Langka Ini

Hal ini terkait beberapa senyawa yang ditemukan dalam air mani (termasuk melatonin, serotonin, dan oksitosin) yang mungkin memiliki manfaat meningkatkan suasana hati bagi wanita berhubungan intim tanpa kondom.

Penurunan risiko infeksi saluran kemih

Hampir 80 persen dari infeksi saluran kemih terjadi dalam waktu 24 jam dari hubungan intim.

Saat berhubungan intim, bakteri dalam miss V dapat terdorong ke dalam uretra.

Baca Juga: Gerah Lihat Nyinyiran Nikita Mirzani, Artis Senior Anwar Fuady Beri Kritikan Menohok: 'Jangan Serampangan!'

Hal itu menyebabkan infeksi.

Jadi, dampak positif seseorang jarang atau berhenti berhubungan intim adalah risiko untuk terkena infeksi saluran kemih menurun.