Nakita.id - Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan gangguan yang menyebabkan penderitanya susah fokus atau sulit memusatkan perhatian serta menjadi hiperaktif.
ADHD biasanya akan dimulai pada masa kanak-kanak, namun banyak kejadian anak-anak yang mengidap ADHD tak terdiagnosis oleh orangtua.
Baca Juga: Cagah Anak Alami ADHD dengan Konsumsi Makanan Ini Sejak Hamil
Para ilmuwan meyakini gangguan ini berasal dari genetik, orangtua yang memiliki gangguan ADHD berpeluang 30% hingga 40% memiliki anak ADHD juga.
Namun, beberapa faktor seperti minum alkohol dan dan merokok juga berperan besar atas peluang melahirkan anak ADHD.
Baca Juga: Kenali dan Cermati 7 Tanda ADHD yang Bisa Dideteksi Sejak Dini
Paparan tembakau dan rokok pada janin diduga berperan dalam ADHD. Anak-anak yang terpapar tembakau sedari janin 2,4 kali lebih besar mengidap ADHD daripada mereka yang tidak.
Baca Juga: Waspada, Anak Berisiko Terkena Penyakit Ini Bila Sering Terpapar Asap Rokok
Banyak faktor yang berperan dalam ADHD, selain terpapar semenjak dari janin, ada beberapa hal yang meningkatkan anak mengidap ADHD.
Antara lain terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet.
Sehingga banyak negara di Eropa melarang pengawet tertentu pada makanan, seperti campuran beberapa pengawet dengan natrium benzoat.
Baca Juga: Catat, Ini Bahan Pengawet Makanan yang Aman dan Tidak Aman Dikonsumsi
Perilaku orangtua yang salah saat menghadapi anak ADHD akan memperburuk gejala ADHD tersebut, seperti perilaku memberontak.
Oleh karena itulah, gaya pengasuhan orangtua juga mempengaruhi ADHD.
Baca Juga: Ibu Hamil Gemuk Berisiko Lahirkan Anak ADHD
Walaupun bukan faktor utama, menurut National Institute of Mental Health (NIMH), anak-anak yang menderita beberapa jenis trauma otak dapat menunjukkan gejala mirip ADHD.
Diperlukan kepekaan orangtua saat mendeteksi Si Kecil, sehingga Moms dan Dads bisa memutuskan langkah yang akan diambil selanjutnya.
Baca Juga: 3 Mitos Seputar Anak ADHD yang Tidak Perlu Dipercaya