Nakita.id - Obesitas pada anak di Indonesia semakin tahun semakin bertambah. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh anak yang berada di atas persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai usia dan jenis kelaminnya.
Baca Juga: Makan Junk Food Saat Hamil dan Menyusui Berakibat Anak Obesitas Nanti!
Secara umum penyebab obesitas dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik.
Sekitar 90% penyebab obesitas adalah faktor lingkungan yang meliputi pola makan berlebihan dan cara hidup tak sehat.
Baca Juga: Hati-hati, Makan Tidak Terkontrol Saat Hamil Bikin Anak Obesitas
Pencegahan obesitas pada anak dapat dimulai sedini mungkin, misalnya dengan cara konsumsi probiotik.
Probiotik merupakan bakteri baik yang menjaga keseimbangan organisme pada usus.
Baca Juga: Si Kecil Sakit Perut Tanpa Alasan Jelas? Obati Dengan Probiotik
Normalnya, saluran pencernaan mengandung 500 jenis probiotik yang membantu membasmi jumlah bakteri berbahaya dan menciptakan saluran cerna yang sehat.
Di dalam tubuh, probiotik dapat memengaruhi penyerapan dan metabolisme gula yang akhirnya dapat mengurangi kadar gula.
Baca Juga: Cegah Lemak Perut Sehabis Melahirkan dengan Probiotik
Selain itu probiotik juga dapat mencegah perbesaran sel lemak sehingga dapat mengurangi timbunan lemak, berat badan, dan memberikan manfaat yang baik terhadap sindrom metabolik.
Probiotik dapat diperoleh melalui konsumsi makanan fermentasi seperti yoghurt, yoghurt kedelai, cokelat hitam, sup miso, tempe atau kimchi.
Baca Juga: Dibalik Rasanya yang Pahit, Cokelat Hitam Ternyata Bisa Cegah Penyakit Jantung
Probiotik yang dikonsumsi ibu hamil yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas diketahui dapat mencegah obesitas pada janin yang dikandungnya.
Sedangkan konsumsi probiotik pada anak-anak obesitas dapat membantu mengurangi berat badan.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Awas, Memberikan Julukan 'Gemuk' pada Anak Tingkatkan Risiko Obesitas!
Narasumber: dr. Melita