#LovingNotLabelling: Tak Selalu Bagus, Melabeli Si Kecil 'Berbakat' Bisa Punya Dampak Seperti Ini lho Moms

By Nita Febriani, Jumat, 26 Juli 2019 | 15:48 WIB
#lovingnotlabelling: memuji anak berbakat bisa memiliki berbagai dampak (freepik)

Nakita.id - Memberi pujian pada Si Kecil tentu terasa seperti hal yang biasa ya Moms.

Apalagi jika Si Kecil mulai menunjukkan bakat tertentu di bidang musik, seni, atau bahkan sains.

Pujian "berbakat" adalah salah satu label positif yang paling sering diberikan orang tua dan masyarakat pada anak-anak.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Bukan dengan Ancaman, Lakukan Hal Ini Jika Si Kecil Ketergantungan Nonton TV dan YouTube

Padahal pendidik dan profesional selalu khawatir ketika ada yang ingin melabeli anak-anak dengan label stigma negatif.

Orangtua mungkin tampak tidak terlalu khawatir memberi anak label yang berstigma positif.

Meskipun begitu, label positif seperti 'anak berbakat' yang dilontarkan untuk meningkatkan kepercayaan diri Si Kecil, justru memiliki beberapa dampak yang bisa terjadi.

Asumsi 1: Mereka tidak harus bekerja untuk mendapatkan nilai bagus

Sering diasumsikan bahwa anak-anak "berbakat" tidak harus bekerja keras untuk mendapatkan nilai bagus.

Karena sifat kata "berbakat" (memiliki kemampuan alami yang hebat atau mengungkapkan hadiah istimewa) itu sendiri.

Anak bisa meyakini bahwa anak-anak "berbakat" secara alami baik di bidang akademik dan tidak bekerja keras untuk hal-hal yang mereka peroleh.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Nia Ramadhani Sempat Syok Saat Dengar Mikhayla Mengumpat, Ternyata Ini Cara Atasi Anak Berhenti Mengumpat

Asumsi 2: Anak-anak akan terus unggul dan melampaui harapan selama sisa hidup mereka

Misalnya, seorang anak usia 5 tahun yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan anak-anak yang jauh lebih tua darinya sepanjang karier akademiknya.

Hal ini akan membuat harapan untuk melampaui kemampuannya kerap meningkat.

Pada usia 5 tahun, Si Kecil dapat bersaing dengan anak berusia 7 tahun, sehingga pada usia 12 ia bersaing dengan anak berusia 18 tahun.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Kerap Dilakukan, Inilah Risiko Membentak Anak! Sangat Sulit Disembuhkan

Pada usia 18 tahun, anak bersaing dengan orang-orang di usia 20-an hingga akhir.

Mengharapkan seseorang untuk bersaing dengan orang lain yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak sangat sulit bagi siapa pun.

Harapan seperti ini juga menjadi sangat berat untuk Si Kecil.

Asumsi 3: Anak-anak "berbakat" tidak hanya di bidang akademik

Ada kepercayaan yang diyakini secara luas bahwa jika seseorang berbakat secara akademis, mereka juga berbakat di bidang lain.

Hal ini akan menambah lebih banyak tekanan pada Si Kecil.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Daripada Membandingkan Si Kecil, Coba 3 Tips Mengajari Anak untuk Menerima Kekalahan

Ia tidak hanya diharapkan agar bisa melampaui standar anak-anak lain di sekolahnya.

Tetapi mereka juga diharapkan untuk terus melangkah maju sepanjang hidup mereka, dan diharapkan menjadi luar biasa unggul di bidan lain.

Jadi, jika Moms ingin memberi label Si Kecil sebagai seseorang yang "berbakat", harap pertimbangkan semua hal positif dan negatif yang bisa terjadi.

Konsekuensi serupa bisa datang dari label positif juga label negatif.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Waspada Obesitas Pada Si Kecil! Ternyata Melabeli Mereka Juga Menjadi Pemicu Obesitasnya Lo Moms!