#LovingNotLabelling: Label Negatif pada Si Kecil Kerap Muncul Saat Orangtua Marah, Kendalikan Emosi dengan Cara Ini

By Nita Febriani, Kamis, 22 Agustus 2019 | 19:51 WIB
Kendalikan emosi agar tak terjadi labelling negatif #lovingnotlabelling (vgstockstudio)

Nakita.id – Setiap harinya ada saja kelakuan Si Kecil yang menjengkelkan.

Saat sedang lelah dan pikiran kacau, kelakuan menjengkelkan Si Kecil tentu akan menyulut emosi dengan mudah.

Banyak yang tidak sadar, saat marah orangtua cenderung lebih sering mengeluarkan label negatif.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Cara Mudah Ajak Si Kecil Ikut Bersih-bersih Rumah, Hindari Melabelnya dengan Sebutan Ini

Seperti "anak nakal", "pembangkang", atau yang paling parah "anak tak tahu diuntung".

Membentak, melabeli negatif, apalagi melakukan tindak kekerasan tentu bukanlah sesuatu hal yang bijak untuk mendidik anak.

Baca Juga: #LovingNotLabelling Berpotensi Rusak Masa Depan, Jangan Ucapkan Sederet Hal Ini Pada Anak

Supaya efek buruk labelling negatif tidak menimpa Si Kecil, orangtua perlu berlatih menahan emosi.

Agar emosi dapat terkendalikan, Moms dan Dads dapat mencoba 5 cara berikut ini:

1. Kendalikan cara bicara

Para ahli menunjukkan, dengan semakin tenang kita berbicara, semakin mudah juga kita menenangkan perasaan dan menahan emosi.

Sebaliknya, jika Moms dan Dads menggunakan kata makian atau bentakan pada anak, semakin naik pula amarah dalam diri.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Ucapkan 7 Kalimat Ini Pada Anak Laki-laki

Coba bicara sehangat mungkin.

Semakin sering dilatih, lama kelamaan Moms dan Dads juga akan mampu menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.

2. Jangan memukul

Memukul anak hanya akan mengajarkannya bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan.

Tak hanya itu, memukul juga dapat menyebabkan anak percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya

Maka dari itu, jangan pernah sekali-kali mendisiplinkan anak dengan memukul atau menyakiti secara fisik. Memukul anak tidak akan membuat diri Moms dan Dads merasa lebih baik, apalagi Si Kecil.

Bukannya rasa lega yang didapat, Moms dan Dads justru akan dihantui rasa bersalah dan emosi negatif lainnya.

Kepercayaan anak pada orangtua juga bisa sirna.

Hal tersebut juga dapat membuatnya bertingkah lebih nakal.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Ini 6 Cara Agar Tidak Memberikan Label Pada Anak

3. Tidak semua perilaku anak harus dihadapi dengan emosi

Sering kali saat marah kepada anak, masalahnya sebenarnya sepele.

Maka dari itu, ada baiknya Moms dan Dads memiliki batasan-batasan perilaku mana yang perlu disikapi dengan tegas dan mana yang masih bisa dibicarakan baik-baik.

Tidak semua kenakalan anak harus direspon dengan cara memarahi atau menghukum anak.

Dengan begitu, Moms dan Dads sebagai orangtua juga akan lebih tenang dalam menghadapi ulah Si Kecil.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Ganggu Kesehatan Mental Si Kecil dengan 4 Perkataan Ini Moms!

4. Menghitung

Selain memberikan penegasan pada anak, menghitung satu sampai sekian bisa membantu Moms dan Dads menahan emosi.

Misalnya, “Ayo, bereskan mainanmu sekarang. Ibu hitung sampai sepuluh ya. Kalau sampai sepuluh belum rapi, kamu tidak boleh pakai mainan ini lagi. Satu… Dua…”.

Apabila Si Kecil masih belum mematuhi perintah, Moms bisa coba untuk memberi peringatan lagi dengan sikap yang tegas, namun tetap tanpa meneriaki atau membentak Si Kecil, ya.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Tanpa Memberikan Label 'Si Pelupa', Simak Cara untuk Melatih Buah Hati Agar Lebih Terorganisir

5. Menenangkan diri

Saat melihat Si Kecil berulah, Moms dan Dads mungkin tanpa sadar langsung berteriak atau membentak.

Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari luapan emosi yang berlebihan adalah dengan membuat diri setenang mungkin.

Cara pertama, tarik napas sedalam mungkin, hembuskan dan ulangi beberapa kali sampai emosi lebih stabil.

Baca Juga: Tanpa Melabel, Ini Rahasia Pola Asuh Orang Tua Agar Anak Tumbuh Cerdas #LovingNotLabelling

Kedua, ketika merasa diri tengah emosi, Moms dan Dads bisa pergi menjauh dulu dari Si Kecil.

Jika Moms dan Dads merasa lebih tenang, baru ajak anak berbicara dan berikan arahan untuk tidak mengulangi perilakunya lagi.