Selain Menyantet dan Membunuh, Ini Deretan Aksi Skenario Licik yang Dirancang Aulia Kesuma untuk Lumpuhkan Suami dan Anak Tiri

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 3 September 2019 | 09:00 WIB
Foto Pupung Sadili, M Adi Pradana, dan Aulia Kesuma (KOMPAS.com/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Setelah berhasil melumpuhkan Pupung, Aulia lantas menghabisi nyawa anak tirinya selaku pewaris sah kekayaan Pupung.

Cara pembunuhan yang dilakukan Aulia terbilang sangat sadis.

Ia sengaja membunuh dengan mencampurkan obat-obatan berbahaya ke dalam minuman suami dan anak tirinya.

"S memegang perutnya (Edi), A memegang kaki, dan AK membekap di mulutnya. Korban sempat memberontak dan mencakar lengan sebelah kanan AK. Korban diduga meninggal di kamarnya saat dibekap," kata Suyudi.

Baca Juga: Sebelum Punya Ide Bunuh dan Bakar Pupung Sadili, Aulia Kesuma Juga Sempat Santet Suami Agar Bisa Kuasai Harta

Berbeda dengan Edi, Dana dibekap oleh KV, keponakan Aulia.

"AK memegang tangan (Dana), S memegang perut, dan A memegang kaki. Sementara, KV membekap mulutnya. Korban pun diduga meninggal di lokasi," ungkap Suyudi.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, Aulia kemudian melancarkan rencana keduanya untuk membakar jenazah di rumahnya yang berada di kawasan Lebak Bulus.

Keesokan harinya, (24/8/2019), Aulia membuat skenario, seolah-olah kedua korban terbakar di rumah akibat terbakar obat nyamuk.

Baca Juga: Dituding Kerap Lakukan Kekerasan Sebelum Mutilasi Vera Oktaria, Prada DP Menangis:

Melansir dari Kompas.com, Aulia sengaja meletakkan tiga obat nyamuk bakar di tempat yang berbeda, yakni di kamarnya, di kamar Dana, dan di garasi dengan harapan obat nyamuk tadi bisa mengakibatkan kebakaran rumah.

Sayangnya, niat Aulia dilumpuhkan oleh pembunuh bayarannya dengan alasan tidak tega.

"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar. Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," kata Suyudi.

Namun, tanpa sepengetahuan Aulia, dua obat nyamuk yang diletakkan di kamar Edi dan garasi dipadamkan oleh salah satu pembunuh bayaran berinisial S.