Selain Menyantet dan Membunuh, Ini Deretan Aksi Skenario Licik yang Dirancang Aulia Kesuma untuk Lumpuhkan Suami dan Anak Tiri

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 3 September 2019 | 09:00 WIB
Foto Pupung Sadili, M Adi Pradana, dan Aulia Kesuma (KOMPAS.com/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Nakita.id - Terungkapnya Aulia Kesuma sebagai dalang alias otak pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana, anak Pupung dari pernikahan sebelumnya membuka tabir betapa kejamnya perlakuan Aulia Kesuma.

Aulia Kesuma ditangkap sebagai otak dari pembakaran jenazah Pupung dan Dana di Sukabumi.

Jenazah Pupung dan Dana sendiri awalnya ditemukan terbakar di Sukabumi pada (25/8/2019).

Padahal sebelum dibakar, Pupung dan Dana lebih dulu dihabisi oleh para pembunuh bayaran Aulia di kediaman Pupung, Jumat (23/8/2019).

Baca Juga: Sebelum Bunuh dan Bakar Jasad Suami, Aulia Kesuma Masih Sempat 'Minta Jatah' pada Edi Chandra

Melansir dari Tribun Jakarta, berbagai fakta tentang pembunuhan yang dilakukan Aulia perlahan mulai terbongkar.

Untuk melumpuhkan suaminya, Aulia sendiri sengaja mengajak suaminya berhubungan badan terlebih dahulu yang diawali dengan meminumkan jus yang sudah dicampur obat tidur, dengan harapan sang suami tertidur setelah berhubungan suami istri.

Dibantu KV, anak kandung Aulia dari pernikahan sebelumnya, Aulia melancarkan pembunuhan di rumah Pupung bersama para eksekutor yang dijanjikan bayaran Rp500 juta.

Baca Juga: Sebeum Terjadi Ledakan yang Bakar 21 Mobil Beruntun, Ini Video Detik-Detik Kecelakaan Maut Tol Cipularang

Sebelumnya, Aulia telah membeli obat jenis Vandres di sebuah apotek di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Vandres diketahui sebagai obat tidur bagi penderita insomnia atau kesulitan tidur.

Aulia pun kembali ke rumahnya di Lebak Bulus bersama KV, S, dan A. Aulia kemudian mencampur 30 butir Vandres dalam tiga minuman, yakni jus tomat untuk Edi, jus tomat untuk Dana, dan minuman keras jenis wiski untuk Dana.

"Dia sudah mencampur dulu obat tidur Vandres yang sudah digerus ke dalam 3 mug, satu jus tomat untuk ED (Pupung), satu jus tomat untuk DN(Dana), dan satu dicampur dalam minuman keras (miras)," ungkap Kombes Suyudi Ario Seto, selaku Dirkrimum Polda Metro Jaya.

Setelah berhasil melumpuhkan Pupung, Aulia lantas menghabisi nyawa anak tirinya selaku pewaris sah kekayaan Pupung.

Cara pembunuhan yang dilakukan Aulia terbilang sangat sadis.

Ia sengaja membunuh dengan mencampurkan obat-obatan berbahaya ke dalam minuman suami dan anak tirinya.

"S memegang perutnya (Edi), A memegang kaki, dan AK membekap di mulutnya. Korban sempat memberontak dan mencakar lengan sebelah kanan AK. Korban diduga meninggal di kamarnya saat dibekap," kata Suyudi.

Baca Juga: Sebelum Punya Ide Bunuh dan Bakar Pupung Sadili, Aulia Kesuma Juga Sempat Santet Suami Agar Bisa Kuasai Harta

Berbeda dengan Edi, Dana dibekap oleh KV, keponakan Aulia.

"AK memegang tangan (Dana), S memegang perut, dan A memegang kaki. Sementara, KV membekap mulutnya. Korban pun diduga meninggal di lokasi," ungkap Suyudi.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, Aulia kemudian melancarkan rencana keduanya untuk membakar jenazah di rumahnya yang berada di kawasan Lebak Bulus.

Keesokan harinya, (24/8/2019), Aulia membuat skenario, seolah-olah kedua korban terbakar di rumah akibat terbakar obat nyamuk.

Baca Juga: Dituding Kerap Lakukan Kekerasan Sebelum Mutilasi Vera Oktaria, Prada DP Menangis:

Melansir dari Kompas.com, Aulia sengaja meletakkan tiga obat nyamuk bakar di tempat yang berbeda, yakni di kamarnya, di kamar Dana, dan di garasi dengan harapan obat nyamuk tadi bisa mengakibatkan kebakaran rumah.

Sayangnya, niat Aulia dilumpuhkan oleh pembunuh bayarannya dengan alasan tidak tega.

"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar. Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," kata Suyudi.

Namun, tanpa sepengetahuan Aulia, dua obat nyamuk yang diletakkan di kamar Edi dan garasi dipadamkan oleh salah satu pembunuh bayaran berinisial S.

"Namun saat obat nyamuk dibakar, S berubah pikiran, timbul ketidaktegaan. Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ujar Suyudi.

Obat nyamuk itu pun hanya membakar kamar Dana di lantai 2. Peristiwa kebakaran itu pun sempat diketahui oleh tetangga dan dipadamkan oleh 4 mobil pemadam kebakaran pada Sabtu pukul 19.00 WIB.

Sementara pemadaman terjadi, jenazah Pupungdan Dana lebih dulu telah diikat menggunakan sumbu kompor dan diletakkan di garasi rumah.

Pembakaran jenazah di rumah dianggap gagal, Aulia lantas melancarkan aksinya lagi.

Baca Juga: Serli, Perempuan yang Diduga Selingkuhan Prada DP Justru Disekap di Kamar Kos Usai Prada DP Mutilasi Kekasihnya

(25/8/2019), ia bersama anaknya KV membawa dua jenazah tersebut ke sebuah lokasi di pinggir jurang kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Sebelumnya, Aulia telah membeli 8 botol pertalite di SPBU yang terletak di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Lagi-lagi, rencana pembakaran untuk menghilangkan jejak kembali gagal karena KV yang diperintah membakar mobil dan jenazah justru menderita luka bakar setelah membakar kedua jenazah.

Aulia memutuskan melarikan diri dan membawa KV ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Anggota TNI yang Ngaku Mutilasi Pacar karena Cemburu Ternyata Selingkuh, 'Disembunyikan' Selingkuhan Setelah Membunuh

"Mereka (Aulia dan KV) melarikan diri dan (mobil yang membawa kedua jenazah) belum masuk ke jurang. Tadinya KV mau berobat di Sukabumi tapi langsung berobat ke Jakarta karena takut ketahuan," ungkap Suyudi.

Aulia seolah selalu gagal melaksanakan aksi bejatnya, meski akhirnya nyawa suami dan anaknya sudha melayang.

Sebelum melakukan pembunuhan tersebut, Aulia lebih dulu juga sempat berniatan menyantet suaminya melalui paranormal, namun juga tidak berhasil.