Si Kecil Masih Kesulitan Bicara, Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya! Berikut Cara Mengatasinya

By Puput, Jumat, 20 September 2019 | 14:50 WIB
Perhatikan anak saat berbicara untuk mengetahui ada gejala gagap atau tidak. (freepik.com)

Nakita.id - Moms, anak kecil terkadang masih tidak jelas atau terbata-bata saat bicara.

Ini mungkin dikarenakan kemampuan berkomunikasi mereka yang belum berkembang sempurna.

Namun hati-hati Moms, jika anak yang sudah berusia 4 sampai 7 tahun dan masih terbata-bata ketika bicara, lambat, dan mengulang-ulang kata, bisa jadi anak mengalami gejala stammering atau gagap.

Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada

Gagap merupakan gangguan kelancaran saat berbicara.

Gagap bisa disebabkan karena faktor keturuan, guncangan emosi, cedera otak, dan gangguan neurologis.

Lalu bagaimana cara Moms mengetahui apakah anak mengalami stammering?

Untuk menentukan apakah anak mengalami stammering, perhatikan seberapa sering ia kesulitan bicara.

Cobalah cari tahu apakah ada anggota keluarga yang juga mengalami stammering, baik dari keluarga Moms atau keluarga Dads.

Selain itu, Moms juga perlu memperhatikan usia anak. 

Gagap bisa terjadi pada usia 3 atau 4 tahun pertama.

Pada usia ini, anak mulai mengulangi kata-katanya, dan terkadang terjebak dalam kata itu sehingga tidak tahu bagaimana melanjutkannya.

Namun, jika anak berusia di atas 5 tahun dan masih kesulitan untuk bicara, maka inilah saatnya untuk mendapatkan bantuan ahli, Moms.

Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!

Dengarkan anak saat bicara dengan hati-hati dan jangan menekannya.

Jangan bereaksi negatif ketika dia merasa sulit untuk berbicara, perbaiki tanpa kemarahan dan pujilah dia ketika dia berbicara dengan lancar.

Moms, stammering dapat dihentikan lo. 

Mengutip dari You Are Mom, ada 5 cara yang bisa dicoba untuk menghentikan gagap pada anak, yaitu:

1. Gunakan rekaman

Rekam anak ketika ia berbicara dengan lambat dan juga ketika ia mulai berbicara dengan cepat, sehingga ia dapat membedakannya.

Selain itu, Moms bisa memintanya untuk bernyanyi bersama dengan Moms.

Rekam saat ia bernyanyi sehingga ia memperhatikan bahwa ia berhenti gagap ketika mulai bernyanyi.

Jelaskan kepadanya bahwa ketika dia bernyanyi, dia menangani dengan lebih baik jumlah udara yang dihembuskannya.

2. Pernafasan diafragma

Moms, anak juga mengerti bahwa ia perlu mengusahakan pernapasannya, seperti yang dia lakukan ketika dia bernyanyi.

Bantu anak melakukan latihan pernapasan diafragma.

Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya

Tunjukkan padanya cara menarik napas dalam-dalam sehingga udara mengalir ke diafragma.

Sebelum berbicara, arahkan anak untuk mengambil napas dalam-dalam seolah ia akan berenang, menghirup semua udara yang dia bisa dan menahannya dalam beberapa detik di dalam diafragma.

Terakhir, katakan padanya untuk menghembuskan napas perlahan.

Contohkan terlebih dulu agar anak bisa melihat betapa mudahnya itu sebenarnya.

3. Latihan meniup balon

Latihan meniup balon ini dapat membantunya meningkatkan kapasitas paru-parunya.

Buat latihan ini menyenangkan untuknya.

Misalnya, berikan balon padanya dan minta ia meniup balon tersebut sampai balon meletus sendiri.

Moms juga bisa menyalakan beberapa lilin dan melihat siapa yang bisa meniup lilin paling banyak hanya dengan satu napas.

Cara lain adalah bermain sepak bola dengan tongkat, jadi Moms akan membutuhkan bola kertas dan dua tongkat.

Menembus tongkat dan mencoba membuat gol.

4. Meniru suara binatang

Meniru suara binatang dapat membantu anak bicara lebih lancar karena dapat merangsang pita suaranya.

Latihan ini akan terasa menyenangkan untuk dilakukan bersama.

Baca Juga: Begini Cara Tepat Menjawab Pertanyaan Si Kecil 'Dari Mana Bayi Berasal'

Anak mungkin akan merasa senang dan bahagia bisa menirukan suara binatang yang beragam dan mungkin yang aneh sekalipun, apalagi Moms ada bersamanya.

5. Merangsang lidah dan bibir

Latihan ini terdiri dari menjulurkan lidah ke dalam, ke luar, tanpa menyentuh bibir, dan melihat sejauh mana itu bisa berjalan.

Ulangi hingga 20 kali, dan dorong anak untuk melakukannya lebih cepat, dan kemudian melambat.

Latihan lain untuk membantu menghentikan kegagapan anak adalah mencoba menyentuh hidungnya dengan ujung lidahnya.

Dengan cara ini, lidahnya akan tumbuh lebih kuat dan akan lebih mudah untuk menggerakkannya dengan benar.

Sebaiknya Moms memperhatikan bagaimana gaya bicara anak, dengan begitu Moms akan mengetahui apakah ada tanda-tanda kegagapan pada anak.

Dan jika memang anak mengalami kegagapan, jangan merasa malu apalagi membenci atau memarahinya ya, Moms.

Bantu anak untuk mengatasi masalahnya.

Ketika sedang bersama orang lain, jangan memaksa anak untuk berbicara dengan cara tertentu.

Ini hanya akan mempermalukannya dan akan lebih sulit untuk memperbaiki masalahnya.

Berbicaralah kepadanya dengan santai, dan jika dia mulai terbata-bata, tunggu dengan sabar sampai anak menyelesaikan kalimatnya.