Nakita.id - Pria asal Indramayu, Jawa Barat, tewas secara tragis karena pembunuhan yang diotaki oleh ibunya sendiri.
Melansir Tribun Jabar, Carudin, korban pembunuhan itu meregang nyawa di tangan algojo yang disewa oleh sang ibu.
Ia ditemukan tewas mengenaskan di Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib WaspadaRencana jahat itu pun dilakukan pada 26 Agustus 2019, sang algojo, IG mengajak eksekutor lainnya, WRSN, WRD, BJ, dan PJ untuk melaksanakan skenario menghabisi Carudin.Mulanya, Carudin diajak melakukan ritual oleh para eksekutor ke lokasi pembunuhan.Kepada korban, pelaku mengajak mendatangi seorang dukun di padepokan milik IG di Hutan Lindung tersebut.Ternyata dukun itu diperankan pelaku lainnya, yakni WRSN.
Akhirnya, Carudin pun terbujuk dan pergi ke hutan di Indramayu itu.Sesampainya di hutan, para algojo segera menyerang Carudin dengan batu besar, menghabisi nyawa pria berusia 32 tahun itu.
Keempat eksekutor tersebut rupanya dibayar Rp20 juta oleh ibu Carudin, DRH, untuk menghabisi nyawa sang anak.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Bukan tanpa alasan DRH melakukan aksi keji ini, ternyata ia sudah tak tahan melihat kehidupan putranya.
Carudin beberapa tahun lalu mengakui jika dirinya penyuka sesama jenis.
Padahal saat itu, Carudin sudah memiliki 4 orang istri dan 2 orang anak.
Istri ketiga Carudin yang awalnya menghubungi DRH, mengatakan jika dirinya ingin bercerai dari Carudin yang ternyata menyukai sesama jenis.
DRH pun naik pitam tak menyetujui pilihan hidup putranya.
Tak sampai di sana, perilaku Carudin makin menjadi dengan menguras harta DRH dan mendiang suaminya.
Carudin menjual sawah peninggalan sang ayah seharga Rp100 juta, tetapi masih menagih warisan pada DRH.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Ia pun kerap meminta uang pada ibunya untuk membiayai hidupnya yang glamor, dan DRH terpaksa memenuhinya karena Carudin kerap menyiksanya jika DRH tak memberikan uang.
Tak tahan menghadapi perilaku putranya, DRH awalnya berniat melapor ke polisi, tetapi tak tega jika putranya harus mendekam di penjara.
Lantas jalan yang dipilihnya justru menghabisi nyawa anak tunggalnya.