Saffron Asli atau Palsu? Lakukan Tes-tes Berikut Untuk Membedakannya

By Puput Sarintiya, Senin, 30 September 2019 | 18:25 WIB
Saffron memiliki segudang manfaat (pixabay.com)

3. Kualitas saffron

Kelas saffron dilihat berdasarkan warnanya.

Saffron bertingkat tertinggi biasanya dijual yang paling mahal.

Juga, saffron dengan kualitas tingkat tinggi memiliki aroma terbaik.

Moms dapat menanyakan tentang tingkat saffron untuk memilih yang terbaik yang tersedia.

4. Pewarna buatan

Pastikan saffron yang Moms beli tidak memiliki benang kuning atau putih.

Baca Juga: Ussy Sulistiawaty Khawatir Andhika Pratama Turuni Sifat Centil dari Sang Ayah Mertua, Begini Tanggapan Mama Mertuanya

Jika ya, berarti bungkusan itu adalah balsem, dibuat dengan mencampurkannya dengan bagian bunga yang lain.

5. Pilih untaian saffron segar dibanding yang bubuk

Belilah untaian saffron segar daripada dalam bentuk bubuk, karena mereka dapat kehilangan sifat antioksidannya sampai batas tertentu karena bubuk.

Juga, akan lebih mudah untuk memeriksa keaslian saffron.

Yang tak kalah penting dari lima cara di atas adalah simpanlah saffron dengan benar guna mempertahankan sifat nutrisinya untuk waktu yang lebih lama.

Moms tentu ingin menyimpan saffron tanpa mengurangi manfaatnya karena harganya mahal, bukan?

Baca Juga: Tak Lagi Dibiayai Ahmad Dhani, Ternyata Sosok Ini yang Akan Bayar Pendidikan Kuliah Putri Sulung Mulan Jameela, Tiarani Savitri

Simpan saffron di dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Atau Moms dapat membungkus saffron dalam alumunium foil untuk memastikan perlindungan lebih lanjut.

Yang terbaik adalah menyimpan wadah kedap udara tersebut di lemari es untuk mencegah saffron menyerap kelembaban atmosfer.

Moms dapat menggunakan untaian saffron hingga minimum tiga tahun, jika disimpan dengan benar seperti dijelaskan di atas.