#LovingNotLabelling: Ini Sederet Kesalahan Umum Saat Dads Mendisiplinkan Anak, Labelling Salah Satunya

By Cecilia Ardisty, Sabtu, 12 Oktober 2019 | 17:21 WIB
LovingNotLabelling: Ini Sederet Kesalahan Umum Saat Dads Mendisiplinkan Anak, Labelling Salah Satunya (freepik)

Nakita.id - Mendisiplinkan anak memang bukan hal yang mudah namun bukan berarti Dads memberikan labelling.

Menurut Psikolog anak Erfianne S. Cicilia, S. Psi, labelling sendiri merupakan suatu tindakan memberikan label atau ciri atas perilaku anak.

Misalnya, ketika Dads mengatakan bahwa Si Kecil petakilan atau tidak bisa diam.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Labeli Si Kecil 'Cengeng' karena Sering Menangis, Ketahui Dulu Alasan di Baliknya Moms #LovingNotLabelling

Labelling memberikan dampak negatif kepada Si Kecil di antaranya membatasi minat dan membatasi konsep diri Si Kecil.

Si Kecil bisa menjadi apa yang Dads ucapkan dan menurunkan rasa percaya diri.

Lantas apa saja kesalahan umum yang Dads lakukan ketika mendisiplinkan Si Kecil.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Membandingkan Si Kecil Bukan Cara yang Tepat Memotivasinya Berprestasi, Ini Dampak Buruknya

Tidak bisa mengontrol emosi 

Walaupun perilaku Si Kecil terkadang membuat frustasi, Dads jangan pernah mendisiplinkan anak ketika marah.

Seperti menaikkan nada bicara, melabelling, atau lepas kendali.

Hal ini cenderung mengajarkan Si Kecil bahwa berteriak, marah, dan kekerasan dapat diterima dalam hubungan mereka dengan teman dan keluarga.

Sebagai gantinya, ketika Dads merasakan amarah luar biasa, luangkan waktu beberapa detik atau menit untuk diam.

Anak-anak merespons terbaik terhadap pendekatan yang tenang dan masuk akal yang langsung dan tepat.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Hindari Memarahi Si Kecil di Depan Umum, 7 Dampak Buruk Ini Akan Menghantui hingga Dewasa

Hukuman fisik

Hukuman fisik seperti memukul bokong, mencubit lengan, atau memukul sangat tidak efektif.

Ini justru mengajarkan Si Kecil menyelesaikan masalah dengan cara kekuatan fisik.

Sekali lagi, kalau emosi Dads naik diam beberapa detik baru mendisiplinkan Si Kecil.

Membandingkan dengan saudaranya

"Kakak kamu lebih bagus dari kamu ketika berlatih piano, kenapa kamu terlihat tidak?"

Mungkin Dads berharap pendekatan ini dapat memberikan harapan agar Si Kecil berubah nyatanya tidak.

Faktanya setiap anak memiliki kemampuan masing-masing.

Cobalah untuk melihat setiap anak sebagai individu yang unik dengan bakat dan kekuatannya sendiri.

Baca Juga: Ganti Kata 'Jangan' atau 'Hentikan', #LovingNotLabelling Begini Cara Memperingatkan Anak Tanpa Emosi

Mengenakan rasa bersalah yang berlebihan

"Papa mengorbankan hidup papa buat kamu, dan kamu bahkan tidak bisa menaruh piring ke wastafel?" dan kalimat lainnya yang serupa.

Jika Dads membuat seorang anak merasa bertanggung jawab atas hal-hal yang salah dalam hidup Dads, Dads bertindak seperti orang yang tergantung pada orang lain, bukan orang tua.

Nah Dads, itu tadi kesalahan umum yang kerap terjadi ketika mendisiplinkan Si Kecil.