Ini Tandanya Jika Berat Badan Janin Normal dan Sehat

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 22 Oktober 2019 | 15:24 WIB
berat badan janin normal dan sehat ()

Nakita.id - Umumnya, ibu hamil lebih fokus pada pertambahan berat badan sendiri, sedangkan pertambahan berat badan janin kurang diperhatikan.

Anggapannya, jika pertambahan berat badan Moms baik, otomatis pertambahan berat badan janin pun baik.

Itu tidaklah salah, karena pertambahan berat badan Moms yang ideal (terkontrol) memang berpengaruh pada pertambahan berat badan janin yang sehat.

Baca Juga: Bukan Cuma Berat Janin, Ini yang Memengaruhi Berat Badan Saat Hamil

Hanya saja, tidak selamanya pertambahan berat badan Moms berbanding lurus dengan pertambahan berat badan janin.

Pasalnya, pertambahan berat badan Moms tak hanya disebabkan oleh keberadaan janin.

Baca Juga: Jangan Pernah Abaikan Jika Berat Badan Janin Tidak Bertambah, Bisa Jadi Tanda Tumbuh Kembang Calon Buah Hati Terhambat hingga Bisa Sebabkan Kematian!

Berat badan terjadi akibat timbunan lemak, pertambahan berat rahim, cairan ketuban, volume darah, cairan dalam jaringan tubuh, juga pembesaran payudara.

Itulah mengapa, selain memantau pertambahan berat badan sendiri, ibu hamil juga dianjurkan memantau pertambahan berat badan janinnya dengan baik lewat USG atau pemeriksaan dokter. 

Meski dapat dipantau sejak awal kehamilan, namun pertambahan berat badan janin umumnya baru dihitung di pertengahan kehamilan sampai usia kehamilan 37 minggu.

Umumnya pertambahan berat badan janin bersifat linier.

Baca Juga: Berat Badan Ibu Hamil yang Sehat Pengaruhi Berat Badan Janin Sehat, Benarkah?

Pada usia kehamilan 5 bulan, berat badannya berkisar 500 g;  masuk usia kehamilan 7 bulan, berat badannya akan mencapai 1.000 g; kemudian menjadi 2.000 g dan 3.000 g saat usia kehamilan 8 bulan dan 9 bulan.

Bayi yang lahir cukup bulan, diharapkan berat lahirnya sekitar 2.500—4.000 g.

Baca Juga: Cara Menambah Berat Badan Janin, Mulai dari Perhatikan Menu Diet hingga Jauhi Stres

Selama pertambahan berat badannya normal dan tidak terlihat adanya kelainan, kita wajib bersyukur, karena kondisi ini menunjukkan pertumbuhan janin baik.

Bila kurang, bisa dikejar untuk mencapai berat badan (BB) ideal hingga waktu kelahiran tiba, asal jangan di atas 4.000 g karena sudah tergolong makrosomia (giant baby).

Tak hanya itu, berat badan jangan di bawah 2.500 g karena termasuk bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Bayi yang lahir prematur (belum cukup bulan) biasanya mengalami BBLR.

Baca Juga: Berat Badan Janin Rendah Selama Dalam Kandungan, Apa Saja Dampaknya?

Pada kehamilan kembar, berat badan janin yang satu bisa saja sangat rendah karena kalah bersaing dengan janin yang lainnya.

Berat badan janin yang terlalu rendah (di bawah 2.500 g) bisa disebabkan oleh gangguan atau penyakit yang diidap Moms seperti hipertensi, malaria kronik, preeklamsia, anemia.

Bisa juga karena asupan nutrisi Moms sangat kurang yang turut memengaruhi berat badan janin.

Hipertensi dalam kehamilan mengakibatkan aliran darah dari Moms ke plasenta berkurang, sehingga nutrisi untuk bayi juga dapat berkurang.

Baca Juga: Lihat Tanda-tandanya Jika Berat Badan Janin Normal dan Sehat

Sementara jika berat badan janin berlebih (di atas 4.000 g), biasanya disebabkan oleh asupan nutrisi yang berlebih dari Moms, kehamilan lewat waktu, atau bisa juga lantaran ibu mengalami diabetes dalam kehamilan.

Sementara itu, untuk menambah berat badan janin, ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan.

Melansir parenting.firstcry.com, berikut beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menambah berat badan janin.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Panik Saat Berat Badan Janin Tidak Bertambah, Dokter Sebut Penyebabnya Bisa dari Kebiasaan Moms Sendiri!

1. Diet yang sehat dan seimbang

Pemilihan menu diet perlu dilakukan bagi kehamilan.

Diet yang baik bisa memberikan dampak positifk untuk janin dan ibunya.

Moms bisa menambahkan buah-buahan segar, sayur, biji-bijian, daging ke dalam menu diet jika ingin menambah berat janin.

2. Konsumsi kacang-kacangan 

Selain diet sehat yang telah disebutkan, Moms disarankan mengonsumsi kacang-kacangan jika ingin berat janinnya bertambah.

Moms bisa mengonsumsi kacang almond, aprikot, kenari dan jenis kacang-kacangan lain.

Baca Juga: Berat Badan Janin Normal, Berikut Daftar Lengkapnya Mulai dari Minggu ke-8 Sampai Minggu ke-42

Namun, disarankan untuk tidak mengonsumsi kacang-kacangan secara berlebihan ya.

Konsultasikan pada dokter berapa porsi kacang yang sebaiknya dikonsumsi.

3. Vitamin prenatal

Mengonsumsi vitamin prenatal saat hamil juga membantu menambah berat janin ya, Moms.

Moms harus mengonsumsi vitamin ini secara teratur untuk mendapatkan berat badan janin yang optimal selama kehamilan.

Baca Juga: Benarkah Berat Badan Moms Bisa Jadi Cerminan Berat Badan Janin Ideal? Simak Yuk Asupan Gizi yang Tepat Saat Hamil

4. Istirahat cukup

Istirahat yang cukup menjadi hal penting bagi seorang ibu hamil.

Terlalu banyak tenaga atau tekanan yang tidak perlu bisa memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin.

Coba dan dapatkan minimal delapan jam tidur tanpa gangguan untuk menjaga tingkat energi Moms tetap utuh.

5. Menjaga kesehatan mental

Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan ya.

Segala jenis stres dan kecemasan dapat memengaruhi Moms serta kesehatan bayi yang belum lahir.

Baca Juga: Lihat Tanda-tandanya Jika Berat Badan Janin Normal dan Sehat

Ledakan emosional yang dihasilkan dapat menyebabkan makan berlebihan, kurang makan, atau membuat pilihan makanan yang salah, dan semua ini dapat memengaruhi kesehatan janin.