Indonesia Makin Panas, Ramai Isu Minum Air Es Saat Panas Sebabkan Pembuluh Darah Pecah, Begini Penjelasan Dokter

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 26 Oktober 2019 | 12:07 WIB
Air es (khagphotography)

Baca Juga: Hindari Kulit Gosong Karena Cuaca Panas, Lindungi Diri dengan Cara Ini

Nakita.id - Beberapa hari belakangan ini, Indonesia memilki cuaca yang terbilang sangat panas.

Cuaca panas di Indonesia terjadi di beberapa wilayah, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Melansir dari Wartakotalive, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai suhu terik Matahari akan terjadi beberapa minggu kedepan.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Indonesia Dilanda Panas Ekstrem, Aktivitas Pukul 10.00-16.00 Sangat Berisiko, Benarkah?

Stasiun meteorologi di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatat suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 derajat celcius hingga 36,5 derajat celcius akhir-akhir ini.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari mengatakan, kondisi Matahari menyengat dan panas itu menyebabkan banyak orang mengalami dehidrasi.

Diprediksi, cuaca panas ini akan berlangsung sampai November 2019.

Baca Juga: Hati-hati, Pemakaian Baju Tebal Pada Bayi Bisa Picu Gejala Heat Stroke

Tak hanya kabar bahwa panas akan melanda Indonesia dalam waktu sedikit lebih lama, beredar pesan berantai yang mengabarkan bahwa muncul berbagai bahaya saat cuaca panas.

Salah satunya adalah saat minum air es di kala cuaca panas esktrem.

Sebuah pesan berantai yang tersebar di media sosial dan WhatsaApp menyebut bila minum es saat cuaca panas akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah mikro.

Tapi ternyata, isu yang telah beredar dan dipercaya banyak orang itu hanyalah berita hoax.

Hal ini juga dibenarkan dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ari Fahrial Syam.

kabar minum es saat panas sebabkan pembuluh darah pecah

Melansir dari Kompas.com, di pesan tersebut tertulis:

Baca Juga: Bayi Mencret karena Masuk Angin? Lakukan Hal Ini Moms Sebelum Mereka Dehidrasi!

"Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. Saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya.

Harap perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas. Di siang hari, bisa mencapai 40C.

Katanya: Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan

Baca Juga: Aurel Hermansyah Rela Panas-Panasan Borong Baju dan Tas di Pasar: 'Harganya Jauh Lebih Murah dan Bagus-Bagus!'

2. Suhu di beberapa tempat telah mencapai 38C atau lebih. Dalam kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.Bahaya ini tak ahnya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekadar mencuci tangan/muka/kaki. Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yang panas terkena sengatan terik, dengan air dingin. Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan. Minumlah air hangat suam, 34-36 Celsius.

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. Tiga tahun kemudian, dokter tersebut bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke.

Pria itu pun bercerita: Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulanas untuk membawaku ke rumah sakit..

Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat. Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.

Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal. Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin..namun, itu sangat berbahaya!

Baca Juga: Hindari Kulit Gosong Karena Cuaca Panas, Lindungi Diri dengan Cara Ini

 

Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan.Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar. Ini bisa menyelamatkan nyawa!"

Pesan berantai tersebut langsung dibantah oleh dr. 

Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH, MMB.

Ia mengungkapkan informasi tersebut tidak benar.

Baca Juga: Bebahaya, Kenali Gejala Diare Menuju Dehidrasi Pada Bayi Moms!

Mengutip dari Kompas.com, Ari Fahrial menjelaskan hubungan panas dan heatstroke, bukan dengan pecahnya pembuluh darah.

"Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus, maka akan berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian," ujar Ari seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Adapun gejala awal seseorang terkena heat stroke, di antaranya mengalami keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah tidak bersemangat, keringat berlebih, serta air seni yang berwarna keruh dan kuning.

Baca Juga: Aduhai! Lihat Gaya Marshanda Pamer Foto Super Seksi Pakai Busana Belahan Dada Rendah Tanpa Bra yang Bikin Salfok

"Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Indonesia," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Ia menjelaskan, heat stroke merupakan faktor penyebab utama seseorang meninggal saat terpapar dengan suhu panas tinggi dalam rentan waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Unggah Foto Seksi Hasil Jepretan Jose Purnomo, Tampilan Angel Karamoy Justru Curi Perhatian, Netizen: Cantiknya Kebangetan deh!

Orang tua atau lanjut usia dan orang dengan riwayat penyakit kronis, seperti kencing manis, jantung, dan paru menjadi yang paling berisiko mengidap penyakit ini.