#LovingNotLabelling: Ini Kata-kata yang Tepat Memotivasi Si Kecil Tanpa Memberi Pujian Berlebihan, Yuk Coba Terapkan

By Anisa Annan, Rabu, 6 November 2019 | 09:43 WIB
Memotivasi anak tanpa memuji berlebihan, begini caranya #LovingNotLabelling (jcomp)

Nakita.id - Sebagai orangtua, kita selalu ingin yang terbaik untuk Si Kecil, termasuk berusaha membuatnya selalu merasa bahagia.

Kegembiraan anak kadang dianggap berkaitan erat dengan memberikan banyak-banyak pujian.

Beberapa orangtua mungkin masih berpikir jika memuji adalah cara paling tepat untuk membuat Si Kecil lebih semangat dan gembira.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Si Kecil Mulai Berbohong? Jangan Langsung Naik Pitam Moms, Perilaku Orangtua yang Tak Jujur Bisa Jadi Pemicunya

Padahal pujian pun bisa masuk kategori memberikan label pada Si Kecil, Moms.

Seperti menyebutnya 'anak cantik', 'si jenius', atau memujinya berlebihan untuk tiap prestasinya.

Pujian bahkan bisa membuat perkembangan Si Kecil terganggu jika Moms tidak memberikannya dengan tepat.

Melansir Parenting for Brain, alih-alih pujian berlebihan, ada cara tepat memotivasi Si Kecil dengan kata-kata positif.

Apa saja ya, Moms? Yuk coba simak kata-kata positif itu.

1. Fokus pada proses

Ketika anak-anak dipuji atas usaha yang dikeluarkan untuk melakukannya, mereka belajar menghubungkan keberhasilan dengan usaha mereka.

Pola pikir orientasi belajar ini dapat meningkatkan motivasi, kegigihan, dan kesenangan intrinsik anak-anak.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Si Kecil Punya Gangguan Kecemasan Berlebihan? Jangan Beri label 'Anak Lebay', Lakukan Hal Ini Moms!

Dalam hal ini, Moms juga harus menghindari memuji anak dengan membandingkan dengan anak lain.

Tak hanya itu saja, Moms tentu harus menghindari kontrol atau pujian bersyarat.

Cara ini misalnya bisa dengan mengapresiasi rajinnya Si Kecil belajar hingga bisa mendapat nilai bagus saat ulangan, bukan langsung menyebutnya 'anak pintar'.

2. Tulus mengapresiasi

Kita kadang-kadang memuji anak-anak kita dengan sengaja untuk meningkatkan harga diri mereka, memotivasi mereka, mendorong perilaku tertentu, atau melindungi mereka dari rasa sedih.

Namun, jika pujian tidak dianggap tulus dan jujur, anak-anak tidak akan merasa termotivasi untuk ke depannya.

Contohnya saat Si Kecil berani ke toilet sendiri, hindari pujian berlebihan seperti menyebutnya sangat pemberani seperti tokoh pahlawan super favoritnya.

Memberi julukan 'malaikat' karena kebaikan Si Kecil pun bisa terdengar berlebihan, mungkin membuat anak menganggap apresiasi yang diberikan tidak tulus.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Si Kecil Membangkang Ketika Dinasihati? Yuk Atasi dengan Tips Simpel Ini

Daripada menyebutnya dengan julukan tertentu, baiknya Moms coba berterima kasih ketika ia bisa melakukan sesuatu yang baik.

Misalnya, 'terima kasih ya, sudah berani ke toilet sendiri, kamu sudah membantu Mama.'

3. Ungkapkan perasaan dengan lebih deskriptif dan spesifik

Alih-alih memberi pujian, dorong anak-anak menggunakan komentar deskriptif dan spesifik.

Komentar spesifik dan deskriptif menandakan Moms telah memperhatikan dan benar-benar peduli.

Sebutan 'pintar' karena berhasil mendapat nilai bagus terlalu umum dan Si Kecil bisa merasa kurang diperhatikan karena pujian itu.

Baiknya Moms memerhatikan lebih baik, di mata pelajaran apa ia mendapat nilai bagus?

Jika di pelajaran seni, cobalah berkomentar spesifik, 'kamu mewarnai gambar ini dengan teliti ya, tidak keluar garis'.

Ini akan membuat Si Kecil merasa lebih diperhatikan dan menimbulkan emosi positif.